Tren Pernikahan Menurun Drastis Ancam China Tak Lagi Jadi Negara Adidaya

Minggu, 03 November 2024 - 16:50 WIB
loading...
Tren Pernikahan Menurun...
Tren pernikahan di China menurun drastis. Foto/X/@cincindango
A A A
BEIJING - China , yang telah merilis serangkaian langkah untuk meningkatkan tingkat populasi yang menurun, mencatat penurunan pendaftaran pernikahan selama sembilan bulan pertama tahun 2024.

Penurunan tersebut menjadikan China terancam menjadi negara adidaya. Pasalnya, pernikahan menjadi penentu peningkatan populasi.

Selama tiga kuartal pertama tahun ini, 4,747 juta pasangan terdaftar secara nasional. Itu adalah penurunan tahun-ke-tahun sebesar 943.000, menurut perhitungan Reuters atas data tersebut.

Pemerintah merilis data terbaru pada hari Jumat (1/11/2024).

Pada tahun 2023, tercatat 5,69 juta pendaftaran pernikahan selama sembilan bulan pertama, meningkat dari tahun 2022.



Ketidakpastian ekonomi yang meningkat dan biaya hidup yang meningkat di seluruh negeri telah memaksa banyak pasangan muda untuk menunda pernikahan, sebuah tanda yang meresahkan bagi para pembuat undang-undang yang telah mendorong kebijakan untuk meningkatkan populasi yang menyusut.

China baru-baru ini merevisi rancangan undang-undang yang mempermudah pasangan untuk mendaftarkan pernikahan, sementara mengajukan perceraian akan menjadi lebih sulit.

Untuk tiga kuartal pertama tahun 2024, tercatat 1,967 juta perceraian, sedikit turun 6.000 dari tahun ke tahun, menurut data tersebut.

Awal tahun ini, China melaporkan penurunan tahunan kedua dalam angka kelahiran nasional, yang mendorong pemerintah untuk memberlakukan proyek dan inisiatif di kota-kota besar guna memacu kaum muda China untuk menciptakan budaya perkawinan dan melahirkan anak "era baru" guna menumbuhkan lingkungan yang ramah bagi kaum muda untuk melahirkan anak.

Menikah dan memiliki anak telah menjadi topik hangat di kalangan kaum muda China dan memunculkan diskusi besar serta topik yang menjadi tren di media sosial.

Banyak kaum muda China memilih untuk tetap melajang atau menunda menikah karena prospek pekerjaan yang buruk dan kekhawatiran tentang masa depan karena pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut melambat.

Presiden China Xi Jinping bahkan turut berkomentar, dengan mengatakan bahwa perempuan memiliki peran penting dan harus membangun "tren keluarga baru".
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
ATM Emas Ini Viral,...
ATM Emas Ini Viral, Perhiasan Dilebur dan Menghasilkan Uang dalam 30 Menit
Seorang Istri Sebar...
Seorang Istri Sebar Video Perselingkuhan Suami, tapi Digugat Sang Wanita Simpanan
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
Nubuat Abad Ke-12 Ramalkan...
Nubuat Abad Ke-12 Ramalkan Pengganti Paus Fransiskus dan Datangnya Hari Kiamat
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Resmi di Bawah OJK,...
Resmi di Bawah OJK, Valbury Komitmen Tingkatkan Layanan Nasabah
Aktor FA Ditangkap Polisi...
Aktor FA Ditangkap Polisi terkait Penyalahgunaan Narkoba
Perkuat Literasi JKN,...
Perkuat Literasi JKN, BPJS Kesehatan Gandeng Kalangan Akademisi
Berita Terkini
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
22 menit yang lalu
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
1 jam yang lalu
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
1 jam yang lalu
Apa yang Terjadi setelah...
Apa yang Terjadi setelah Seorang Paus Meninggal?
2 jam yang lalu
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
4 jam yang lalu
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
5 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved