6 Kebijakan Unik India dalam Mempopulerkan Program Keluarga Berencana

Senin, 22 Mei 2023 - 14:23 WIB
loading...
6 Kebijakan Unik India dalam Mempopulerkan Program Keluarga Berencana
India menggunakan berbagai cara untuk mendorong warganya mengikuti program keluarga berencana. Foto/Reuters
A A A
NEW DELHI - Jumlah populasi di India sudah mencapai 1,4 miliar. Pemerintah India melakukan berbagai cara untuk mengampanyekan kembali program Keluarga Berencana (KB).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menyatakan total populasi di India akan melebihi China. Populasi China justru terus akan menurun mulai tahun depan karena menurunnya tingkat kelahiran anak. Tapi, tingkat kelahiran anak di India justru menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa dekade terakhir. PBB memperkirakan populasi India akan mencapai puncaknya pada 2064 dan kemudian akan terus menurun.

Untuk mengantisipasi kenaikan populasi, Pemerintah India membuat berbagai kebijakan unik dan menarik berkaitan dengan KB. Berikut 6 cara unik India mengenalkan program KB untuk menurunkan tingkat populasi.


1. Membagikan Kondom dan Pil KB Gratis

6 Kebijakan Unik India dalam Mempopulerkan Program Keluarga Berencana

Foto/Reuters

Melansir Reuters, Pratima Kumari, seorang pegawai kesehatan pemerintah, harus berkeliling ke pedesaan untuk bertemu dengan pasangan yang sudah menikah. Dia membagikan kondom dan pil KB secara gratis di distrik Kishanganj. Dengan penuh keyakinan, dia menjelaskan keuntungan memiliki dua anak saja.

"Saya juga menceritakan agar pasangan menggunakan kondom dan menyarankan untuk mengontrol program KB secara rutin.
Tapi, mereka kerap mengabaikannya," kata Kumari. Kampanye kondom gratis itu diluncurkan pada 2006.

2. Program Sterilisasi Berbayar

Banyak negara bagian di India juga menawari orang yang hendak mengikuti program sterilisasi bagi pria dan wanita. Perempuan yang mengikuti program tersebut akan mendapatkan uang senilai 3.000 rupee atau Rp539 ribu, dan lelaki mendapatkan Rp719 ribu. Petugas yang berhasil melakukan sterilisasi akan dibayar 500 rupee atau Rp89 ribu.

Upah yang minim itu menyebabkan banyak warga India enggan mengikuti program sterilisasi. Jahan Sheikh, ibu empat anak dan sedang hamil kelima, mengaku enggan mengikuti program tersebut. "Ibu mertua saya memiliki lima anak masih bisa bekerja di ladang dan di rumah," katanya. Dia mengaku, operasi sterilisasi membuatnya ragu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)