Masalah Keamanan, Personel Militer Negara Nordik Ini Haram Gunakan TikTok

Selasa, 28 Maret 2023 - 21:25 WIB
loading...
Masalah Keamanan, Personel...
Masalah keamanan, personel militer Swedia dilarang gunakan TikTok. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
STOCKHOLM - Militer Swedia dilaporkan telah menindak TikTok , memutuskan bahwa anggota staf tidak lagi diizinkan untuk menggunakan aplikasi berbagi video milik China itu di perangkat kerja mereka karena masalah keamanan.

Kementerian Pertahanan Swedia pada Senin mengeluarkan keputusannyamelarang penggunaan TikTok.

Kekhawatiran keamanan muncul berdasarkan "pelaporan yang muncul melalui sumber terbuka tentang bagaimana aplikasi menangani informasi pengguna dan tindakan pemilik perusahaan, ByteDance," kata kementerian itu seperti dilansir dari RT, Selasa (28/3/2023).

Langkah ini mengikuti pembatasan serupa yang diberlakukan oleh negara-negara Uni Eropa (UE) lainnya dalam beberapa pekan terakhir. Misalnya, Prancis telah melarang pegawai pemerintah mengunduh "aplikasi rekreasi", termasuk TikTok, di telepon kantor mereka. Norwegia telah melarang penggunaan aplikasi tersebut pada perangkat yang dapat mengakses jaringan komputer parlemennya.



Sementara Inggris dan Belgia telah melarangnya di semua telepon pemerintah. Kementerian Pertahanan Denmark dan Kementerian Luar Negeri Latvia juga memberlakukan larangan TikTok awal bulan ini.

"Menggunakan ponsel dan tablet itu sendiri dapat menjadi risiko keamanan, oleh karena itu kami tidak ingin TikTok ada di peralatan kerja kami,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Swedia Guna Graufeldt kepada AFP.

Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Selandia Baru sebelumnya melarang karyawan federal mereka menggunakan TikTok pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah, dengan alasan kekhawatiran akan hubungan ByteDance dengan Partai Komunis China (PKC).

Anggota Kongres dapat mencoba untuk melarang aplikasi dari pasar AS sama sekali setelah kesaksian pada sidang kongres minggu lalu oleh CEO TikTok Shou Zi Chew gagal meredakan masalah keamanan mereka.



“Mereka sebenarnya telah menyatukan Partai Republik dan Demokrat karena khawatir membiarkan PKC mengendalikan platform media paling dominan di Amerika,” kata legislator AS Mike Gallagher pada hari Minggu dalam wawancara ABC News.

Pejabat China sendiri membantah klaim bahwa TikTok digunakan untuk mengumpulkan data pribadi penggunanya di Amerika.

“Pemerintah China tidak pernah meminta dan tidak akan pernah meminta perusahaan atau individu mana pun untuk mengumpulkan atau memberikan data, informasi atau intelijen yang berlokasi di luar negeri bertentangan dengan hukum setempat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning kepada wartawan pekan lalu.

Dia menambahkan bahwa Washington telah menyerang TikTok tanpa memberikan bukti apa pun bahwa aplikasi itu mengancam keamanan AS.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)