Tukang Daging Ateis Ini Masuk Islam, Merasa Menemukan Sesuatu yang Hilang

Selasa, 21 Maret 2023 - 12:32 WIB
loading...
Tukang Daging Ateis Ini Masuk Islam, Merasa Menemukan Sesuatu yang Hilang
Adam Bowden-Black, tukang daging ateis yang populer di Plymouth, Inggris, beralih memeluk agama Islam. Foto/Plymouth Herald
A A A
LONDON - Seorang tukang daging di Plymouth, Inggris , sudah lama menjadi seorang ateis. Namun dia memutuskan masuk Islam sejak 2016 lalu setelah terilhami oleh seorang pelanggan yang dia layani.

Adam Bowden-Black (47) merupakan tukang daging yang populer di Plymouth. Dia mengatakan sebelum memeluk keyakinan baru, dia adalah seorang ateis tetapi telah bekerja di toko halal sejak 2013.

"Pada dasarnya saya berpikir, tunggu dulu, selama ini, setiap kali saya datang bekerja saya bahagia dan cara termudah untuk menggambarkannya adalah bahwa ini memberi saya kebahagiaan di dalam," katanya.

"Sebelum saya pindah agama, meskipun saya sudah menikah dan punya dua anak, ada sesuatu yang hilang. Ketika saya konversi, saya menemukan bagian yang hilang dari hidup saya," ujarnya, seperti dikutip dari Plymouth Herald, Selasa (21/3/2023).



Lahir di Southall, London tetapi tinggal di Plymouth selama bertahun-tahun, Adam sekarang menjadi tukang daging di Plymouth Butcher Shop, toko halal di kota West End.

Dia adalah pria yang populer dengan pelanggan di sana. Banyak yang telah mengenalnya selama bertahun-tahun karena dia pernah menjalankan departemen penjagalan Costless di Colin Campbell Court yang dibuldoser tahun lalu untuk membuka jalan bagi pusat kesehatan baru yang diusulkan. Adam telah bekerja sebagai tukang daging selama 26 tahun.

“Istri dan anak-anak saya beragama Katolik. Istri saya senang sekali asalkan saya tidak memaksa anak-anak, tapi mereka punya tikar ibadah sendiri dan kalau mau ibadah, mereka ibadah. Sebelum Islam, saya adalah seorang ateis, saya tidak percaya pada apapun. Saya salat lima waktu sekarang, dan tentu saja, 22 Maret adalah Ramadhan. Itu akan bertahan selama sebulan” papar Adam.

Dia menggambarkan Ramadhan sebagai "sangat sulit" untuk beberapa hari pertama. Dia menjelaskan bahwa kram perut dapat terjadi saat perut mengecil dan mengatakan bahwa "rasa haus" yang dialami adalah salah satu hal utama, tetapi, menurutnya, itu adalah bagian dari lima rukun Islam.

Dia menjelaskan bahwa setelah beberapa hari pertama berlalu, perasaan baik muncul saat puasa "mendetoksifikasi tubuh".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1226 seconds (0.1#10.140)