Ini Bos Al-Qaeda yang Baru, Kepalanya Dihargai Rp152 Miliar
loading...
A
A
A
FBI mengidentifikasi Adel sebagai salah satu teroris yang paling dicari dan menuduhnya bersekongkol untuk membunuh warga negara AS, membunuh dan menghancurkan bangunan.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Adel berbasis di Iran. Program Hadiah untuk Keadilan departemen itu menawarkan hingga USD10 juta untuk informasi tentang Adel, yang katanya adalah anggota "dewan kepemimpinan al Qaeda" dan mengepalai komite militer organisasi tersebut.
Situs web program tersebut mengatakan bahwa setelah pemboman Afrika, mantan letnan kolonel tentara Mesir itu pindah ke Iran tenggara, tempat dia tinggal di bawah perlindungan Korps Pengawal Revolusi Islam negara itu.
Dia dan para pemimpin Al Qaeda lainnya ditempatkan di bawah tahanan rumah pada April 2003 oleh Iran, yang membebaskannya dan empat orang lainnya sebagai ganti seorang diplomat Iran yang diculik di Yaman.
Namun dalam sebuah pesan yang diposting di Twitter pada hari Rabu, misi Iran untuk PBB membantah Adel berada di Iran.
"Perlu dicatat bahwa alamat yang disebut pemimpin al-Qaeda yang baru diangkat itu salah. Informasi yang salah ini berpotensi menghambat upaya untuk memerangi terorisme," katanya.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Adel berbasis di Iran. Program Hadiah untuk Keadilan departemen itu menawarkan hingga USD10 juta untuk informasi tentang Adel, yang katanya adalah anggota "dewan kepemimpinan al Qaeda" dan mengepalai komite militer organisasi tersebut.
Situs web program tersebut mengatakan bahwa setelah pemboman Afrika, mantan letnan kolonel tentara Mesir itu pindah ke Iran tenggara, tempat dia tinggal di bawah perlindungan Korps Pengawal Revolusi Islam negara itu.
Dia dan para pemimpin Al Qaeda lainnya ditempatkan di bawah tahanan rumah pada April 2003 oleh Iran, yang membebaskannya dan empat orang lainnya sebagai ganti seorang diplomat Iran yang diculik di Yaman.
Namun dalam sebuah pesan yang diposting di Twitter pada hari Rabu, misi Iran untuk PBB membantah Adel berada di Iran.
"Perlu dicatat bahwa alamat yang disebut pemimpin al-Qaeda yang baru diangkat itu salah. Informasi yang salah ini berpotensi menghambat upaya untuk memerangi terorisme," katanya.
(ian)