Israel Caplok Wilayah Suriah saat Rezim Assad Runtuh, PBB Kirim Pasukan Tambahan

Kamis, 12 Desember 2024 - 14:03 WIB
loading...
Israel Caplok Wilayah...
Militer Israel menginvasi dan mencaplok wilayah Suriah saat rezim Bashar al-Assad runtuh, PBB kirim pasukan tambahan ke Suriah. Foto/IDF Spokespersons Unit
A A A
DAMASKUS - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengirim pasukan tambahan ke Suriah setelah Israel menginvasi dan mencaplok wilayah negara tersebut pada saat rezim Bashar al-Assad runtuh.

Zionis Israel mencaplok lebih banyak wilayah di Dataran Tinggi Golan setelah invasi militernya melintasi garis gencatan senjata selama lima dekade terakhir.

Seorang diplomat PBB, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Newsweek, Kamis (12/12/2024), bahwa UN Disengagement Observer Force atau Pasukan Pemantai Pelepasan PBB (UNDOF) telah memperkuat beberapa posisi mereka selama 24 jam terakhir di Dataran Tinggi Golan, wilayah sengketa yang sebagian besar direbut oleh Israel tanpa pengakuan internasional dalam perang tahun 1967—di mana Suriah kemudian tunduk pada gencatan senjata yang dicapai setelah perang berikutnya terjadi pada tahun 1973.



Tahun berikutnya, Resolusi Dewan Keamanan PBB 350 menetapkan zona penyangga yang efektif di antara wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan dikuasai Suriah dan membentuk misi penjaga perdamaian UNDOF untuk berpatroli di sana.

Wilayah yang terbagi itu tetap menjadi titik konflik selama hampir setengah abad, termasuk selama perang 14 bulan yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas, yang didukung oleh Iran dan koalisi Poros Perlawanan-ya, yang mana Suriah menjadi salah satu anggotanya.

Namun, dengan jatuhnya pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada hari Minggu akibat serangan pemberontak yang cepat, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan invasi ke Suriah barat daya, merebut kendali zona penyangga, dan melancarkan serangan darat, udara, dan laut besar-besaran terhadap berbagai bekas lokasi militer Suriah, termasuk lokasi rudal dan pesawat nirawak, jet tempur, kapal perang, dan persediaan senjata kimia.

Sejak saat itu, pejabat PBB mengatakan bahwa IDF juga telah memindahkan personel ke daerah tersebut, yang membatasi pergerakan pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan.

"Kebebasan bergerak UNDOF sangat dibatasi dalam konteks saat ini," kata pejabat PBB tersebut.

"Sangat penting bahwa pasukan penjaga perdamaian PBB diizinkan melaksanakan tugas yang diamanatkan tanpa hambatan," ujarnya.

"Misi tersebut secara konsisten meminta semua pihak untuk mempertahankan gencatan senjata," imbuh pejabat PBB tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)