Ini Bos Al-Qaeda yang Baru, Kepalanya Dihargai Rp152 Miliar
loading...
A
A
A
NEW YORK - Mantan perwira pasukan khusus Mesir, Seif al-Adel, kini telah menjadi pemimpin kelompok teroris al-Qaeda . Hal itu berdasarkan laporan terbaru yang dikeluarkan oleh PBB . Kepalanya pun dihargai USD10 juta atau sekitar Rp152 miliar.
Al-Qaeda belum secara resmi menunjuk pengganti Ayman al-Zawahiri, yang diyakini tewas dalam serangan rudal Amerika Serikat (AS) di Kabul tanun.
"Dalam diskusi di bulan November dan Desember, banyak negara anggota berpandangan bahwa Seif al-Adel sudah beroperasi sebagai pemimpin kelompok secara de facto dan tidak terbantahkan," bunyi laporan PBB yang menilai risiko dari kelompok tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/2/2023).
Para ahli menilai Adel berbeda dengan Ayman al-Zawahiri yang kerap muncul dalam video dengan pidato berapi-api. Adel cenderung merencanakan serangan dari balik layar saat ia membantu mengubah al-Qaeda menjadi kelompok militan paling mematikan di dunia.
Pernah menjadi kepala pengawal Osama bin Laden dan seorang pelatih senior militan, para ahli gerakan jihadi mengatakan Adel memulai karir panjangnya yang berdarah pada tahun 1981, ketika ia dicurigai terlibat dalam pembunuhan Presiden Mesir Anwar al-Sadat oleh tentara Islam selama parade militer di Kairo yang disiarkan di televisi.
"Latar belakang militer profesional Seif al-Adel dan pengalaman berharga sebagai kepala komite militer al-Qeada sebelum 9/11 berarti dia memiliki kepercayaan yang kuat untuk mengambil alih kepemimpinan al-Qaeda secara keseluruhan," kata Elisabeth Kendall, pakar jihad di Universitas Oxford.
Dia mengambil alih al-Qaeda yang telah menjadi sangat terdesentralisasi sejak kelompok itu melakukan operasi paling spektakulernya, 11 September 2001, serangan pesawat terhadap Amerika Serikat yang menewaskan hampir 3.000 orang.
Ia didakwa dan dituntut pada November 1998 oleh dewan juri federal Amerika Serikat (AS) atas perannya dalam serangan bom di kedutaan AS di Tanzania dan Kenya yang menewaskan 224 warga sipul dan melukai lebih dari 5.000 orang.
Para ahli mengatakan Adel, salah satu dari sedikit penjaga lama al Qaeda yang tersisa, telah dekat dengan komando pusat selama beberapa dekade. Dia akan ditugaskan untuk memberikan panduan strategis jaringan kelompok yang tersebar luas di Timur Tengah, Afrika, dan Asia yang menjalankan urusan sehari-hari mereka sendiri, tambah mereka.
Al-Qaeda belum secara resmi menunjuk pengganti Ayman al-Zawahiri, yang diyakini tewas dalam serangan rudal Amerika Serikat (AS) di Kabul tanun.
"Dalam diskusi di bulan November dan Desember, banyak negara anggota berpandangan bahwa Seif al-Adel sudah beroperasi sebagai pemimpin kelompok secara de facto dan tidak terbantahkan," bunyi laporan PBB yang menilai risiko dari kelompok tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/2/2023).
Para ahli menilai Adel berbeda dengan Ayman al-Zawahiri yang kerap muncul dalam video dengan pidato berapi-api. Adel cenderung merencanakan serangan dari balik layar saat ia membantu mengubah al-Qaeda menjadi kelompok militan paling mematikan di dunia.
Pernah menjadi kepala pengawal Osama bin Laden dan seorang pelatih senior militan, para ahli gerakan jihadi mengatakan Adel memulai karir panjangnya yang berdarah pada tahun 1981, ketika ia dicurigai terlibat dalam pembunuhan Presiden Mesir Anwar al-Sadat oleh tentara Islam selama parade militer di Kairo yang disiarkan di televisi.
"Latar belakang militer profesional Seif al-Adel dan pengalaman berharga sebagai kepala komite militer al-Qeada sebelum 9/11 berarti dia memiliki kepercayaan yang kuat untuk mengambil alih kepemimpinan al-Qaeda secara keseluruhan," kata Elisabeth Kendall, pakar jihad di Universitas Oxford.
Dia mengambil alih al-Qaeda yang telah menjadi sangat terdesentralisasi sejak kelompok itu melakukan operasi paling spektakulernya, 11 September 2001, serangan pesawat terhadap Amerika Serikat yang menewaskan hampir 3.000 orang.
Ia didakwa dan dituntut pada November 1998 oleh dewan juri federal Amerika Serikat (AS) atas perannya dalam serangan bom di kedutaan AS di Tanzania dan Kenya yang menewaskan 224 warga sipul dan melukai lebih dari 5.000 orang.
Para ahli mengatakan Adel, salah satu dari sedikit penjaga lama al Qaeda yang tersisa, telah dekat dengan komando pusat selama beberapa dekade. Dia akan ditugaskan untuk memberikan panduan strategis jaringan kelompok yang tersebar luas di Timur Tengah, Afrika, dan Asia yang menjalankan urusan sehari-hari mereka sendiri, tambah mereka.