PBB Ogah Sebut Pelaku Penyerangan Pembangkit Nuklir Zaporozhye
Selasa, 22 November 2022 - 13:54 WIB
Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu telah berada di bawah kendali Rusia sejak Februari.
“Kerusakan pada wadah bahan bakar bekas berisiko melepaskan bahan radioaktif ke atmosfer, dengan konsekuensi yang tidak terduga,” ungkap Rosatom memperingatkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Senin bahwa IAEA harus sepenuhnya melakukan tugas dan menyebut nama pelaku penyerangan.
“Sebagai badan internasional yang berwibawa dan independen, (IAEA) akhirnya harus menjauh dari kecaman abstrak dan tuntutan untuk menghentikan penembakan ZNPP tanpa menyebut pelakunya, dan dengan jelas dan tegas menunjuk mereka yang melakukan serangan,” tegas Zakharova.
Dia menambahkan, “Ini membutuhkan tekad dan tanggung jawab. Kami sangat berharap mereka akan ditampilkan.”
Zakharova juga menuduh pemerintah Barat memberikan "cek kosong" kepada pemerintah Kiev karena "melanjutkan upaya sembrono mereka untuk menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" pada ZNPP.
Serangan akhir pekan ini adalah insiden besar pertama di ZNPP sejak awal September, ketika IAEA menempatkan pengamat permanen di lokasi tersebut.
Menurut pejabat Rosatom Renat Karchaa, inspektur IAEA mensurvei kerusakan pada Senin, didampingi seorang ahli balistik Rusia, dan dapat melihat serangan itu datang dari pihak Ukraina. Laporan itu dikirim ke markas IAEA.
“Kerusakan pada wadah bahan bakar bekas berisiko melepaskan bahan radioaktif ke atmosfer, dengan konsekuensi yang tidak terduga,” ungkap Rosatom memperingatkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Senin bahwa IAEA harus sepenuhnya melakukan tugas dan menyebut nama pelaku penyerangan.
“Sebagai badan internasional yang berwibawa dan independen, (IAEA) akhirnya harus menjauh dari kecaman abstrak dan tuntutan untuk menghentikan penembakan ZNPP tanpa menyebut pelakunya, dan dengan jelas dan tegas menunjuk mereka yang melakukan serangan,” tegas Zakharova.
Dia menambahkan, “Ini membutuhkan tekad dan tanggung jawab. Kami sangat berharap mereka akan ditampilkan.”
Zakharova juga menuduh pemerintah Barat memberikan "cek kosong" kepada pemerintah Kiev karena "melanjutkan upaya sembrono mereka untuk menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" pada ZNPP.
Serangan akhir pekan ini adalah insiden besar pertama di ZNPP sejak awal September, ketika IAEA menempatkan pengamat permanen di lokasi tersebut.
Menurut pejabat Rosatom Renat Karchaa, inspektur IAEA mensurvei kerusakan pada Senin, didampingi seorang ahli balistik Rusia, dan dapat melihat serangan itu datang dari pihak Ukraina. Laporan itu dikirim ke markas IAEA.
(sya)
tulis komentar anda