PBB Ogah Sebut Pelaku Penyerangan Pembangkit Nuklir Zaporozhye
Selasa, 22 November 2022 - 13:54 WIB
MOSKOW - Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB menyatakan PBB tidak memiliki kemampuan mengidentifikasi mereka yang berada di balik serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporozhye (ZNPP).
Pernyataan pada Senin (21/11/2022). Rusia telah meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan tugasnya dengan baik dan IAEA mengakui penembakan itu berasal dari pihak Ukraina.
Sekitar 30 proyektil menghantam ZNPP selama akhir pekan, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Perusahaan energi nuklir Rosatom mengatakan kerusakan yang terjadi pada fasilitas penyimpanan bahan bakar bekas hampir memicu bencana nuklir.
Moskow mengatakan jelas penembakan itu berasal dari kota Marganets yang dikuasai Ukraina, tetapi IAEA menghindari menyebutkan nama apa pun.
"Kami tidak memiliki cara untuk menentukan siapa yang melakukan serangan itu,” ungkap Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kepada wartawan, Senin.
“Kami ingin serangan ini dihentikan,” ujar Haq, mencatat bahwa Sekretariat Jenderal PBB “berbagi keprihatinan” dengan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dan “bergabung dengannya dalam menyerukan semua pihak untuk gencatan senjata” terkait ZNPP.
Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu telah berada di bawah kendali Rusia sejak Februari.
“Kerusakan pada wadah bahan bakar bekas berisiko melepaskan bahan radioaktif ke atmosfer, dengan konsekuensi yang tidak terduga,” ungkap Rosatom memperingatkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Senin bahwa IAEA harus sepenuhnya melakukan tugas dan menyebut nama pelaku penyerangan.
“Sebagai badan internasional yang berwibawa dan independen, (IAEA) akhirnya harus menjauh dari kecaman abstrak dan tuntutan untuk menghentikan penembakan ZNPP tanpa menyebut pelakunya, dan dengan jelas dan tegas menunjuk mereka yang melakukan serangan,” tegas Zakharova.
Dia menambahkan, “Ini membutuhkan tekad dan tanggung jawab. Kami sangat berharap mereka akan ditampilkan.”
Zakharova juga menuduh pemerintah Barat memberikan "cek kosong" kepada pemerintah Kiev karena "melanjutkan upaya sembrono mereka untuk menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" pada ZNPP.
Serangan akhir pekan ini adalah insiden besar pertama di ZNPP sejak awal September, ketika IAEA menempatkan pengamat permanen di lokasi tersebut.
Menurut pejabat Rosatom Renat Karchaa, inspektur IAEA mensurvei kerusakan pada Senin, didampingi seorang ahli balistik Rusia, dan dapat melihat serangan itu datang dari pihak Ukraina. Laporan itu dikirim ke markas IAEA.
Pernyataan pada Senin (21/11/2022). Rusia telah meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan tugasnya dengan baik dan IAEA mengakui penembakan itu berasal dari pihak Ukraina.
Sekitar 30 proyektil menghantam ZNPP selama akhir pekan, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Perusahaan energi nuklir Rosatom mengatakan kerusakan yang terjadi pada fasilitas penyimpanan bahan bakar bekas hampir memicu bencana nuklir.
Moskow mengatakan jelas penembakan itu berasal dari kota Marganets yang dikuasai Ukraina, tetapi IAEA menghindari menyebutkan nama apa pun.
"Kami tidak memiliki cara untuk menentukan siapa yang melakukan serangan itu,” ungkap Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kepada wartawan, Senin.
“Kami ingin serangan ini dihentikan,” ujar Haq, mencatat bahwa Sekretariat Jenderal PBB “berbagi keprihatinan” dengan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dan “bergabung dengannya dalam menyerukan semua pihak untuk gencatan senjata” terkait ZNPP.
Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu telah berada di bawah kendali Rusia sejak Februari.
“Kerusakan pada wadah bahan bakar bekas berisiko melepaskan bahan radioaktif ke atmosfer, dengan konsekuensi yang tidak terduga,” ungkap Rosatom memperingatkan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Senin bahwa IAEA harus sepenuhnya melakukan tugas dan menyebut nama pelaku penyerangan.
“Sebagai badan internasional yang berwibawa dan independen, (IAEA) akhirnya harus menjauh dari kecaman abstrak dan tuntutan untuk menghentikan penembakan ZNPP tanpa menyebut pelakunya, dan dengan jelas dan tegas menunjuk mereka yang melakukan serangan,” tegas Zakharova.
Dia menambahkan, “Ini membutuhkan tekad dan tanggung jawab. Kami sangat berharap mereka akan ditampilkan.”
Zakharova juga menuduh pemerintah Barat memberikan "cek kosong" kepada pemerintah Kiev karena "melanjutkan upaya sembrono mereka untuk menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki" pada ZNPP.
Serangan akhir pekan ini adalah insiden besar pertama di ZNPP sejak awal September, ketika IAEA menempatkan pengamat permanen di lokasi tersebut.
Menurut pejabat Rosatom Renat Karchaa, inspektur IAEA mensurvei kerusakan pada Senin, didampingi seorang ahli balistik Rusia, dan dapat melihat serangan itu datang dari pihak Ukraina. Laporan itu dikirim ke markas IAEA.
(sya)
tulis komentar anda