Equatorial Guinea Gelar Pilpres, Presiden Terlama di Dunia Ini Incar Kemenangan
Minggu, 20 November 2022 - 13:51 WIB
MALABO - Presiden terlama di dunia tengah berusaha untuk melanjutkan pemerintahannya yang telah berlangsung selama 43 tahun di Equatorial Guinea .
Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo (80) telah memimpin rezim yang ditandai dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia termasuk penyiksaan dan penghilangan.
Beberapa kandidat oposisi ikut mencalonkan diri, tetapi mereka diprediksi tidak akan memenangkan pemilihan presiden.
Obiang mempunyai cengkeraman yang kuat di negara kaya minyak itu, dengan anggota keluarga berada dalam peran kunci pemerintah.
Putranya yang eksentrik, yang menjabat sebagai Wakil Presiden negara itu, Teodoro "Teodorin" Nguema Obiang Mangue, telah menikmati gaya hidup mewah di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Ia bahkan, menurut otoritas Inggris, memiliki sarung tangan berlapis kristal mahal yang pernah dimiliki oleh Michael Jackson.
"Pemilihan hanyalah kosmetik", kata Profesor Ana Lucia Sa kepada BBC.
"Tidak ada yang akan berubah," sambung Profesor Sa, yang berspesialisasi dalam politik dan rezim otoriter Afrika di University Institute of Lisbon seperti dilansir dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Minggu (20/11/2022).
Ia menambahkan dia yakin Obiang akan terpilih dengan lebih dari 95% suara.
Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo (80) telah memimpin rezim yang ditandai dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia termasuk penyiksaan dan penghilangan.
Beberapa kandidat oposisi ikut mencalonkan diri, tetapi mereka diprediksi tidak akan memenangkan pemilihan presiden.
Obiang mempunyai cengkeraman yang kuat di negara kaya minyak itu, dengan anggota keluarga berada dalam peran kunci pemerintah.
Putranya yang eksentrik, yang menjabat sebagai Wakil Presiden negara itu, Teodoro "Teodorin" Nguema Obiang Mangue, telah menikmati gaya hidup mewah di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Ia bahkan, menurut otoritas Inggris, memiliki sarung tangan berlapis kristal mahal yang pernah dimiliki oleh Michael Jackson.
"Pemilihan hanyalah kosmetik", kata Profesor Ana Lucia Sa kepada BBC.
"Tidak ada yang akan berubah," sambung Profesor Sa, yang berspesialisasi dalam politik dan rezim otoriter Afrika di University Institute of Lisbon seperti dilansir dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu, Minggu (20/11/2022).
Ia menambahkan dia yakin Obiang akan terpilih dengan lebih dari 95% suara.
tulis komentar anda