Biden Tuding Rusia Imperialisme, AS Ingin Batasi Hak Veto di PBB
Kamis, 22 September 2022 - 09:32 WIB
Dia menambahkan, “AS ingin melihat konflik di Ukraina berakhir dengan adil … bahwa Anda tidak bisa mengambil wilayah suatu negara dengan paksa.”
Meskipun tidak secara terang-terangan menyerukan pengusiran Rusia dari PBB atau Dewan Keamanan, Biden mengatakan, “Para anggotanya harus secara konsisten mempertahankan Piagam dan menahan diri dari penggunaan veto kecuali dalam situasi yang jarang dan luar biasa.”
Menurut Biden, Washington juga ingin menambah jumlah anggota DK PBB, baik permanen maupun bergilir, dengan “negara-negara yang telah lama kami dukung”.
Biden menuduh Rusia “menyemburkan kebohongan” tentang penyebab kekurangan pangan, bersikeras bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan sekutunya “secara eksplisit” memungkinkan Moskow mengekspor makanan dan pupuk tanpa batasan.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah menunjukkan Barat telah menyetujui semua pengiriman Rusia dan memblokir asuransi, yang secara efektif menghalangi kargo mencapai tujuannya.
Presiden Amerika juga meminta negara-negara di dunia untuk tidak membatasi ekspor atau "menimbun" makanan.
Sekitar selusin negara seperti India, Indonesia, Kuwait, dan Turki telah memberlakukan kontrol ekspor tahun ini, sebagai tanggapan atas kekurangan pangan, yang Biden menyalahkan Rusia dan Moskow atas sanksi Barat.
Pemimpin AS juga menegaskan Washington tidak mencari konflik, tidak memaksa siapa pun untuk memilih antara bersekutu dengan AS atau negara lain.
Menurut Biden, AS memperjuangkan investasi infrastruktur bukan untuk menciptakan ketergantungan, tetapi untuk meningkatkan swasembada.
Meskipun tidak secara terang-terangan menyerukan pengusiran Rusia dari PBB atau Dewan Keamanan, Biden mengatakan, “Para anggotanya harus secara konsisten mempertahankan Piagam dan menahan diri dari penggunaan veto kecuali dalam situasi yang jarang dan luar biasa.”
Menurut Biden, Washington juga ingin menambah jumlah anggota DK PBB, baik permanen maupun bergilir, dengan “negara-negara yang telah lama kami dukung”.
Biden menuduh Rusia “menyemburkan kebohongan” tentang penyebab kekurangan pangan, bersikeras bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan sekutunya “secara eksplisit” memungkinkan Moskow mengekspor makanan dan pupuk tanpa batasan.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah menunjukkan Barat telah menyetujui semua pengiriman Rusia dan memblokir asuransi, yang secara efektif menghalangi kargo mencapai tujuannya.
Presiden Amerika juga meminta negara-negara di dunia untuk tidak membatasi ekspor atau "menimbun" makanan.
Sekitar selusin negara seperti India, Indonesia, Kuwait, dan Turki telah memberlakukan kontrol ekspor tahun ini, sebagai tanggapan atas kekurangan pangan, yang Biden menyalahkan Rusia dan Moskow atas sanksi Barat.
Pemimpin AS juga menegaskan Washington tidak mencari konflik, tidak memaksa siapa pun untuk memilih antara bersekutu dengan AS atau negara lain.
Menurut Biden, AS memperjuangkan investasi infrastruktur bukan untuk menciptakan ketergantungan, tetapi untuk meningkatkan swasembada.
(sya)
tulis komentar anda