Ukraina: Referendum Rusia Hancurkan Kemungkinan Solusi Diplomatik

Rabu, 21 September 2022 - 07:31 WIB
Di tempat lain, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Lituania Gitanas Nauseda sama-sama menggunakan kata "parodi" untuk menggambarkan pemungutan suara yang direncanakan.

Dalam langkah yang tampaknya terkoordinasi, tokoh-tokoh pro-Rusia mengumumkan referendum untuk 23-27 September di provinsi Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, yang mewakili sekitar 15 persen wilayah Ukraina, atau wilayah seukuran Hongaria

.

Rusia sudah menganggap Luhansk dan Donetsk, yang bersama-sama membentuk wilayah Donbas yang sebagian diduduki Moskow pada 2014, sebagai negara merdeka. Ukraina dan Barat menganggap semua bagian Ukraina yang dikuasai pasukan Rusia diduduki secara ilegal.

Referendum diumumkan sehari setelah Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali pijakan di Luhansk, desa Bilohorivka, dan bersiap untuk maju melintasi provinsi tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More