Hongaria Keluarkan Resolusi Tuntut Parlemen Eropa Dibubarkan
Rabu, 20 Juli 2022 - 21:38 WIB
Saran lain termasuk menciptakan tentara Eropa bersama untuk memastikan benua itu mampu mempertahankan dirinya sendiri, serta melindungi minoritas asli Eropa dan mengakui akar Kristen dan budaya Eropa sebagai dasar integrasi Eropa.
Integrasi juga seharusnya tidak lagi dianggap sebagai tujuan itu sendiri tetapi berfungsi sebagai sarana untuk mendukung kebebasan nasional negara-negara anggota.
Dokumen tersebut disahkan setelah Konferensi Masa Depan Eropa. Komisi Eropa menggambarkannya sebagai serangkaian debat dan diskusi yang dipimpin warga yang berlangsung dari April 2021 hingga Mei 2022 dan memungkinkan orang-orang dari seluruh Eropa untuk berbagi ide dan membantu membentuk masa depan kita bersama.
Laporan akhir yang dipresentasikan oleh Brussels menyerukan integrasi yang lebih dalam dan “harmonisasi” yang lebih besar di dalam UE dan menunjukkan perlunya mengabaikan prinsip kebulatan suara demi pengambilan keputusan mayoritas yang memenuhi syarat di sejumlah bidang mulai dari pendidikan hingga Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama (CFSP).
Hongaria mengecam laporan itu dengan mengatakan bahwa konferensi telah menjadi "pelayan" bagi kekuatan yang tertarik untuk menghapus kedaulatan negara-negara anggota dan meningkatkan kekuatan birokrasi UE.
Budapes telah berselisih dengan Brussel atas sejumlah masalah baru-baru ini, karena Hongaria telah menjadi salah satu kritikus paling vokal sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
PM Hongaria Victor Orban baru-baru ini menyebut mereka "salah perhitungan" dan memperingatkan mereka dapat menghancurkan ekonomi Eropa alih-alih memaksa Rusia untuk mengubah arahnya di Ukraina.
Langkah itu memicu kemarahan di Brussel, ketika diplomat top UE, Josep Borrell, membalas dengan mengatakan bahwa sanksi adalah sesuatu yang harus dilakukan UE dan akan terus melakukannya.
Integrasi juga seharusnya tidak lagi dianggap sebagai tujuan itu sendiri tetapi berfungsi sebagai sarana untuk mendukung kebebasan nasional negara-negara anggota.
Dokumen tersebut disahkan setelah Konferensi Masa Depan Eropa. Komisi Eropa menggambarkannya sebagai serangkaian debat dan diskusi yang dipimpin warga yang berlangsung dari April 2021 hingga Mei 2022 dan memungkinkan orang-orang dari seluruh Eropa untuk berbagi ide dan membantu membentuk masa depan kita bersama.
Laporan akhir yang dipresentasikan oleh Brussels menyerukan integrasi yang lebih dalam dan “harmonisasi” yang lebih besar di dalam UE dan menunjukkan perlunya mengabaikan prinsip kebulatan suara demi pengambilan keputusan mayoritas yang memenuhi syarat di sejumlah bidang mulai dari pendidikan hingga Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Bersama (CFSP).
Hongaria mengecam laporan itu dengan mengatakan bahwa konferensi telah menjadi "pelayan" bagi kekuatan yang tertarik untuk menghapus kedaulatan negara-negara anggota dan meningkatkan kekuatan birokrasi UE.
Budapes telah berselisih dengan Brussel atas sejumlah masalah baru-baru ini, karena Hongaria telah menjadi salah satu kritikus paling vokal sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
PM Hongaria Victor Orban baru-baru ini menyebut mereka "salah perhitungan" dan memperingatkan mereka dapat menghancurkan ekonomi Eropa alih-alih memaksa Rusia untuk mengubah arahnya di Ukraina.
Langkah itu memicu kemarahan di Brussel, ketika diplomat top UE, Josep Borrell, membalas dengan mengatakan bahwa sanksi adalah sesuatu yang harus dilakukan UE dan akan terus melakukannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda