Hongaria Keluarkan Resolusi Tuntut Parlemen Eropa Dibubarkan
Rabu, 20 Juli 2022 - 21:38 WIB
BUDAPEST - Parlemen Hongaria telah mengeluarkan resolusi yang menuntut pemerintah Perdana Menteri (PM) Viktor Orban mengejar “visi” negara untuk masa depan Uni Eropa .
Dokumen yang diajukan oleh beberapa anggota parlemen, termasuk dari Partai Fidesz Victor Orban, meminta pembubaran Parlemen Eropa dalam bentuknya yang sekarang, serta hak veto untuk negara-negara anggota pada undang-undang Uni Eropa apa pun.
“Uni Eropa harus berubah karena tidak siap menghadapi tantangan hari ini,” kata resolusi yang dipublikasikan di situs parlemen seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (20/7/2022).
Resolusi ini terutama mengkritik sanksi "tidak dipertimbangkan" yang dikenakan Uni Eropa pada Rusia atas aksi militernya di Ukraina, menambahkan bahwa kejatuhan ekonomi mereka telah mempengaruhi warga Hongaria. Dokumen tersebut didukung oleh 130 anggota parlemen, sementara 50 memilih menentangnya.
Menurut resolusi tersebut, hanya negara anggota yang kuat dan cakap yang mampu melindungi warganya.
"Tugas blok tersebut dengan demikian harus terletak pada mendukung negara-negara anggotanya dalam manajemen krisis yang efektif,” kata dokumen itu, menambahkan bahwa kerangka perjanjian UE saat ini tidak cocok untuk dijadikan dasar kerja sama di era krisis.
Para pembuat undang-undang kemudian menuntut Perjanjian UE ditinjau secara hukum untuk memastikan netralitas politik dan ideologis Komisi UE dan mengatur ulang Parlemen Eropa sehingga anggotanya akan dipilih oleh badan legislatif negara-negara anggota daripada melalui pemilihan langsung.
"Parlemen nasional juga harus memiliki hak untuk memveto undang-undang UE yang tidak diinginkan dan pemerintah nasional serta anggota parlemen harus dapat mengusulkan RUU baru di tingkat UE," kata dokumen itu.
Dokumen yang diajukan oleh beberapa anggota parlemen, termasuk dari Partai Fidesz Victor Orban, meminta pembubaran Parlemen Eropa dalam bentuknya yang sekarang, serta hak veto untuk negara-negara anggota pada undang-undang Uni Eropa apa pun.
“Uni Eropa harus berubah karena tidak siap menghadapi tantangan hari ini,” kata resolusi yang dipublikasikan di situs parlemen seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (20/7/2022).
Resolusi ini terutama mengkritik sanksi "tidak dipertimbangkan" yang dikenakan Uni Eropa pada Rusia atas aksi militernya di Ukraina, menambahkan bahwa kejatuhan ekonomi mereka telah mempengaruhi warga Hongaria. Dokumen tersebut didukung oleh 130 anggota parlemen, sementara 50 memilih menentangnya.
Menurut resolusi tersebut, hanya negara anggota yang kuat dan cakap yang mampu melindungi warganya.
Baca Juga
"Tugas blok tersebut dengan demikian harus terletak pada mendukung negara-negara anggotanya dalam manajemen krisis yang efektif,” kata dokumen itu, menambahkan bahwa kerangka perjanjian UE saat ini tidak cocok untuk dijadikan dasar kerja sama di era krisis.
Para pembuat undang-undang kemudian menuntut Perjanjian UE ditinjau secara hukum untuk memastikan netralitas politik dan ideologis Komisi UE dan mengatur ulang Parlemen Eropa sehingga anggotanya akan dipilih oleh badan legislatif negara-negara anggota daripada melalui pemilihan langsung.
"Parlemen nasional juga harus memiliki hak untuk memveto undang-undang UE yang tidak diinginkan dan pemerintah nasional serta anggota parlemen harus dapat mengusulkan RUU baru di tingkat UE," kata dokumen itu.
tulis komentar anda