Kucurkan Rp1.557 Triliun, Jerman akan Jadi Militer NATO Terkuat di Eropa
Selasa, 31 Mei 2022 - 19:36 WIB
BERLIN - Rencana Jerman menginvestasikan 100 miliar euro (Rp1.557 triliun) dalam militernya akan memungkinkannya secara signifikan memperluas kekuatan tempurnya.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan hal itu kepada media lokal, Senin (30/5/2022).
“Ini akan membuat tentara Jerman menjadi yang terbesar di Eropa di antara sesama anggota NATO,” ujar dia, dilansir RT.com.
Janji tersebut, yang dibuat pemimpin Jerman dalam wawancara dengan beberapa surat kabar Jerman, datang setelah faksi-faksi parlemen utama negara itu pada Minggu malam menyetujui pengecualian khusus yang diperlukan untuk meminjam uang dan menginvestasikannya di militer.
Koalisi yang berkuasa membutuhkan dukungan dari anggota parlemen oposisi untuk mengamankan dua pertiga suara untuk mengadopsi keputusan tersebut.
Langkah ini membutuhkan amandemen Undang-Undang Dasar Jerman. Pemungutan suara yang sebenarnya diharapkan berlangsung sebelum reses musim panas parlemen.
Scholz memuji pengesahan rancangan undang-undang (RUU) tersebut di Twitter, dengan mengatakan tambahan miliaran poundsterling akan mengubah Bundeswehr menjadi kekuatan tempur yang “dapat memenuhi misi pertahanannya lebih baik dari sebelumnya.”
Kanselir mengusulkan pembentukan dana militer khusus pada Februari, beberapa hari setelah serangan Rusia terhadap Ukraina.
Jerman saat ini memiliki kekuatan militer terbesar keempat di antara anggota NATO, tetapi pasukan terbesar blok itu dikerahkan oleh negara-negara non-Eropa yakni Amerika Serikat (AS) dan Turki.
Jerman perlu melampaui Prancis dalam kekuatan militer untuk memenuhi janji Scholz.
“Kekuatan militer Prancis adalah 240.000 anggota aktif dan cadangan, dibandingkan dengan 199.000 prajurit di Jerman,” ungkap Global Firepower Index.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan hal itu kepada media lokal, Senin (30/5/2022).
“Ini akan membuat tentara Jerman menjadi yang terbesar di Eropa di antara sesama anggota NATO,” ujar dia, dilansir RT.com.
Janji tersebut, yang dibuat pemimpin Jerman dalam wawancara dengan beberapa surat kabar Jerman, datang setelah faksi-faksi parlemen utama negara itu pada Minggu malam menyetujui pengecualian khusus yang diperlukan untuk meminjam uang dan menginvestasikannya di militer.
Koalisi yang berkuasa membutuhkan dukungan dari anggota parlemen oposisi untuk mengamankan dua pertiga suara untuk mengadopsi keputusan tersebut.
Langkah ini membutuhkan amandemen Undang-Undang Dasar Jerman. Pemungutan suara yang sebenarnya diharapkan berlangsung sebelum reses musim panas parlemen.
Scholz memuji pengesahan rancangan undang-undang (RUU) tersebut di Twitter, dengan mengatakan tambahan miliaran poundsterling akan mengubah Bundeswehr menjadi kekuatan tempur yang “dapat memenuhi misi pertahanannya lebih baik dari sebelumnya.”
Kanselir mengusulkan pembentukan dana militer khusus pada Februari, beberapa hari setelah serangan Rusia terhadap Ukraina.
Jerman saat ini memiliki kekuatan militer terbesar keempat di antara anggota NATO, tetapi pasukan terbesar blok itu dikerahkan oleh negara-negara non-Eropa yakni Amerika Serikat (AS) dan Turki.
Jerman perlu melampaui Prancis dalam kekuatan militer untuk memenuhi janji Scholz.
“Kekuatan militer Prancis adalah 240.000 anggota aktif dan cadangan, dibandingkan dengan 199.000 prajurit di Jerman,” ungkap Global Firepower Index.
(sya)
tulis komentar anda