Soal Konflik Ukraina-Rusia, Ini Posisi Arab Saudi

Selasa, 24 Mei 2022 - 21:58 WIB
Negara-negara lain enggan bergabung dengan dorongan sanksi Barat. China meningkatkan impor energinya dari Rusia pada bulan April. Menurut Bloomberg pembelian minyak, gas dan batu bara melonjak 75% bulan lalu.

India mengatakan dapat berinvestasi dalam proyek energi di Rusia yang ditinggalkan oleh perusahaan Barat seperti Exxon dan Shell. Di Eropa, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban membandingkan sanksi tersebut dengan bom nuklir, dengan alasan bahwa sanksi tersebut dapat menjadi bumerang dan menyebabkan kekurangan pangan dan migrasi massal.



Rusia melancarkan serangannya terhadap Ukraina pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan akhirnya Moskow berujung pada pengakuan atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.



(ian)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More