TV Rusia: Invasi Ukraina Hanya Latihan untuk Perang Dunia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang analis televisi pemerintah Rusia menggambarkan invasi ke Ukraina sebagai latihan belaka untuk Perang Dunia yang jauh lebih besar.
Profesor Alexei Fenenko, seorang peneliti terkemuka di Institut Studi Keamanan Internasional, menyinggung bahwa konflik di masa depan ini mungkin melawan NATO .
Berbicara pada panel diskusi di jaringan telvisi Russia-1 minggu ini, Fenenko menggunakan istilah "perang" dan memberikan kesan lebih banyak lagi yang akan datang.
Untuk diketahui, Kremlin belum secara resmi menggambarkan konflik di Ukraina sebagai perang, alih-alih berpegang pada garis "operasi militer khusus" mereka yang digunakan oleh Vladimir Putin ketika ia mengumumkan invasi pada 24 Februari.
"Bagi kami, perang di Ukraina adalah latihan. Latihan untuk kemungkinan konflik yang lebih besar di masa depan," ujarnya.
“Kami akan menguji dan membandingkan senjata NATO dengan senjata kami sendiri, kami akan mencari tahu di medan perang seberapa kuat senjata kami dibandingkan senjata mereka," imbuhnya.
"Ini mungkin menjadi pengalaman belajar untuk konflik di masa depan," katanya seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (21/5/2022).
Jika ternyata komentar Fenenko mendapat sanksi dari atas, itu akan mewakili perubahan signifikan dalam pendekatan dari Kremlin.
Bereaksi di Twitter, pensiunan jenderal Amerika Serikat (AS) Barry R McCaffery menggambarkan pernyataan Fenenko sebagai "mencengangkan" mengingat seberapa kuat NATO dibandingkan dengan Rusia.
Profesor Alexei Fenenko, seorang peneliti terkemuka di Institut Studi Keamanan Internasional, menyinggung bahwa konflik di masa depan ini mungkin melawan NATO .
Berbicara pada panel diskusi di jaringan telvisi Russia-1 minggu ini, Fenenko menggunakan istilah "perang" dan memberikan kesan lebih banyak lagi yang akan datang.
Untuk diketahui, Kremlin belum secara resmi menggambarkan konflik di Ukraina sebagai perang, alih-alih berpegang pada garis "operasi militer khusus" mereka yang digunakan oleh Vladimir Putin ketika ia mengumumkan invasi pada 24 Februari.
"Bagi kami, perang di Ukraina adalah latihan. Latihan untuk kemungkinan konflik yang lebih besar di masa depan," ujarnya.
“Kami akan menguji dan membandingkan senjata NATO dengan senjata kami sendiri, kami akan mencari tahu di medan perang seberapa kuat senjata kami dibandingkan senjata mereka," imbuhnya.
"Ini mungkin menjadi pengalaman belajar untuk konflik di masa depan," katanya seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (21/5/2022).
Jika ternyata komentar Fenenko mendapat sanksi dari atas, itu akan mewakili perubahan signifikan dalam pendekatan dari Kremlin.
Bereaksi di Twitter, pensiunan jenderal Amerika Serikat (AS) Barry R McCaffery menggambarkan pernyataan Fenenko sebagai "mencengangkan" mengingat seberapa kuat NATO dibandingkan dengan Rusia.