Dunia Kutuk Manuver Israel Serang Masjid Al Aqsa

Rabu, 20 April 2022 - 13:11 WIB
Warga Palestina atau umat Muslim pun menggunakan batu atau barang-barang yang ditemukan di masjid dan sekitarnya untuk melawan aksi kekerasan pasukan Israel.

Bentrokan yang tidak seimbang tersebut menyebabkan 152 warga Palestina terluka.

Aksi kekerasan pasukan Zional Israel memang sangat keterlaluan. Serangan brutal Israel tersebut telah melanggar tiga kesucian sekaligus, yaitu: melanggar kesucian tempat (Masjidil Aqsa), melanggar kesucian bulan (bulan suci Ramadan), dan melanggar kesucian HAM.

Dunia pun gempar dengan aksi kekerasan pasukan zionis Israel. Banyak negara-negara di dunia yang menentang langkah Israel biadab tersebut. Mereka diantaranya Arab Saudi, Iran, Indonesia dan masih banyak negara lainnya.

Indonesia selalu konsisten membela hak-hak warga Palestina yang terus ditindas Israel. Bahkan, sampai saat ini Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Yahudi tersebut karena dinilai sebagai negara agresor.

Berbagai manuver Pasukan Israel ke masjid Al Asqa tersebut memicu kemarahan internasional. Namun tetap saja Israel tidak memperdulikannya.

Konflik Israel Palestina ini memang sudah terjadi sejak 1947 dan sangat pelik pemecahannya karena sudah banyak melibatkan banyak kepentingan.

Intinya Israel ingin menguasai tanah yang seharusnya menjadi hak rakyat Palestina. Bisa dikatakan Israel menjajah wilayah palestina. Israel menjadi kuat posisinya karena didukung oleh oleh negara-negara Barat terutama Amerika Serikat baik secara persenjataan hingga lobi-lobinya di tingkat PBB.

AS selalu membela kepentingan Israel meski berkali kali telah melanggar hukum internasional dengan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB. Hingga saat ini pun Israel posisinya aman karena selalu dibela negara-negara Barat.

Keduanya sudah beberapa kali terlibat perang besar yang seringkali dimenangkan Israel hingga wilayah yang diduduki Israel makin besar. Berbagai perundingan juga telah digelar namun gagal mencapai solusi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More