Perdana Menteri Palestina: Masjid Al Aqsa Hanya untuk Muslim, Tak Bisa Dibagi
Senin, 18 April 2022 - 18:19 WIB
TEPI BARAT - Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan pada Minggu (17/4/2022) bahwa Masjid Al Aqsa hanya untuk umat Islam dan tidak dapat dibagi-bagi.
Berbicara kepada radio resmi, Palestine Voice, Shtayyeh menuduh pemerintah "ekstremis" Israel yang dipimpin Naftali Bennett berusaha menyelesaikan krisis internalnya dengan mengorbankan rakyat Palestina.
Untuk mencapai hal ini, Shtayyeh mengatakan pemerintah Israel sedang memperluas permukiman, memaksakan pengepungan dan melakukan serangan terhadap Masjid Al Aqsa untuk menerapkan pembagian spasial dan temporal dari tempat suci Islam.
Sementara itu, dia menekankan bahwa masalah tahanan Palestina menjadi prioritas utama Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Menandai Hari Tahanan Palestina, 17 April, Shtayyeh menegaskan kembali, “Otoritas Palestina tidak akan menyerahkan tahanan wanita atau pria."
Dia juga memuji "ketahanan legendaris" para tahanan Palestina, yang mengalami kondisi keras di dalam penjara Israel.
Shtayyeh mengatakan pemerintahnya bekerja dengan banyak badan internasional untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel.
Berbicara kepada radio resmi, Palestine Voice, Shtayyeh menuduh pemerintah "ekstremis" Israel yang dipimpin Naftali Bennett berusaha menyelesaikan krisis internalnya dengan mengorbankan rakyat Palestina.
Untuk mencapai hal ini, Shtayyeh mengatakan pemerintah Israel sedang memperluas permukiman, memaksakan pengepungan dan melakukan serangan terhadap Masjid Al Aqsa untuk menerapkan pembagian spasial dan temporal dari tempat suci Islam.
Sementara itu, dia menekankan bahwa masalah tahanan Palestina menjadi prioritas utama Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Menandai Hari Tahanan Palestina, 17 April, Shtayyeh menegaskan kembali, “Otoritas Palestina tidak akan menyerahkan tahanan wanita atau pria."
Dia juga memuji "ketahanan legendaris" para tahanan Palestina, yang mengalami kondisi keras di dalam penjara Israel.
Shtayyeh mengatakan pemerintahnya bekerja dengan banyak badan internasional untuk membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel.
(sya)
tulis komentar anda