Pakar Peringatkan NASA Provokasi Invasi Alien ke Bumi
loading...

Teleskop Radio Spherical Aperture (FAST) dengan diameter lima ratus meter di China merupakan teleskop terbesar di dunia. Foto/asia news
A A A
LONDON - Para ilmuwan di Universitas Oxford Inggris telah membunyikan alarm peringatan atas rencana NASA menyiarkan data lokasi Bumi dan informasi lainnya ke luar angkasa.
Mereka memperingatkan upaya NASA dapat memiliki konsekuensi berbahaya yang tidak diinginkan, termasuk memicu invasi alien.
Yang dipermasalahkan adalah "Beacon in the Galaxy" (BITG) yang direncanakan, siaran data oleh tim peneliti yang dipimpin NASA dengan tujuan menyapa "kecerdasan ekstraterestrial."
Baca juga: Rusia: Ada 6.824 Tentara Bayaran Asing di Ukraina, Termasuk dari AS
Badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu ingin memancarkan sinyal dari rangkaian Teleskop Allen SETI Institute di California dan Teleskop Radio Spherical Aperture (FAST) dengan diameter lima ratus meter di China.
Baca juga: Ukraina: Kota Mariupol Tak Ada Lagi, Diratakan dengan Tanah oleh Rusia
Ini akan mencakup informasi seperti komposisi biokimia kehidupan di Bumi, posisi waktu Tata Surya di Bima Sakti, gambar digital manusia dan undangan untuk makhluk luar angkasa untuk merespons.
Baca juga: ISIS: Konflik Ukraina Adalah Perangnya Para Tentara Salib
Anders Sandberg, peneliti senior di Oxford's Future of Humanity Institute (FHI), berpendapat siaran semacam itu bisa berisiko.
“Dalam kejadian bahwa peradaban asing menerima pesan tersebut, tanggapannya mungkin bukan hanya sapaan ramah,” ujar dia.
Mereka memperingatkan upaya NASA dapat memiliki konsekuensi berbahaya yang tidak diinginkan, termasuk memicu invasi alien.
Yang dipermasalahkan adalah "Beacon in the Galaxy" (BITG) yang direncanakan, siaran data oleh tim peneliti yang dipimpin NASA dengan tujuan menyapa "kecerdasan ekstraterestrial."
Baca juga: Rusia: Ada 6.824 Tentara Bayaran Asing di Ukraina, Termasuk dari AS
Badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu ingin memancarkan sinyal dari rangkaian Teleskop Allen SETI Institute di California dan Teleskop Radio Spherical Aperture (FAST) dengan diameter lima ratus meter di China.
Baca juga: Ukraina: Kota Mariupol Tak Ada Lagi, Diratakan dengan Tanah oleh Rusia
Ini akan mencakup informasi seperti komposisi biokimia kehidupan di Bumi, posisi waktu Tata Surya di Bima Sakti, gambar digital manusia dan undangan untuk makhluk luar angkasa untuk merespons.
Baca juga: ISIS: Konflik Ukraina Adalah Perangnya Para Tentara Salib
Anders Sandberg, peneliti senior di Oxford's Future of Humanity Institute (FHI), berpendapat siaran semacam itu bisa berisiko.
“Dalam kejadian bahwa peradaban asing menerima pesan tersebut, tanggapannya mungkin bukan hanya sapaan ramah,” ujar dia.