Dituduh Parlemen Prancis Lakukan Genosida terhadap Muslim Uighur, China Murka

Jum'at, 21 Januari 2022 - 19:47 WIB
Dia menceritakan kesaksian kepada parlemen dari para penyintas Muslim Uighur yang menceritakan kondisi di dalam kamp-kamp interniran di mana pria dan perempuan tidak dapat berbaring di sel, menjadi sasaran pemerkosaan dan penyiksaan, serta transplantasi organ paksa.

Pemerintah Prancis telah menolak untuk menyebut perlakuan China terhadap minoritas Uighur sebagai genosida, dengan alasan bahwa itu adalah istilah hukum yang hanya dapat dibuktikan dengan penyelidikan yudisial.



Beijing sendiri telah menolak permintaan berulang kali dari Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia untuk mengunjungi wilayah tersebut guna menyelidiki.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang berusaha menghindari terseret ke dalam hubungan yang semakin konfrontatif antara China dan Amerika Serikat, sempat ditanya tentang Uighur saat tampil di hadapan Parlemen Eropa pada hari Rabu.

"Prancis mengangkat ini dengan cara yang sangat jelas dalam semua pembicaraan bilateral kami (dengan Beijing)," katanya kepada anggota Majelis Parlemen Eropa Raphael Glucksmann.

Dia mengatakan dia mendukung peraturan Uni Eropa (UE) yang akan melarang impor barang yang dihasilkan dari kerja paksa dan mendukung peningkatan persyaratan pada perusahaan Eropa yang beroperasi di China untuk memeriksa rantai pasokan.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka telah menemukan bukti penahanan massal, kerja paksa, indoktrinasi politik, penyiksaan dan sterilisasi paksa di Xinjiang.

Beijing telah menyangkal genosida atau keberadaan kamp kerja paksa di Xinjiang dan menuduh etnis Uighur bersaksi di luar negeri tentang kondisi di wilayah barat laut sebagai pembohong bayaran.



Setelah awalnya menyangkal keberadaan kamp Xinjiang sama sekali, China kemudian membela mereka sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik ekstremisme Islam.

AS telah menjatuhkan sanksi pada daftar politisi dan perusahaan China yang terus bertambah atas perlakuan terhadap Muslim Uighur, yang mengarah ke tindakan balas dendam dari Beijing.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More