Arab Saudi Akan Tambah 8.000 Km Lintasan Baru Kereta Api
Jum'at, 14 Januari 2022 - 00:15 WIB
RIYADH - Arab Saud i berencana menambah lebih dari tiga kali lipat ukuran jaringan kereta apinya dengan 8.000 kilometer jalur baru. Hal itu ditegaskan oleh Khalid Al-Falih, Menteri Investasi Arab Saudi, Rabu (12/1/2022).
“Kereta api baru akan melintasi Kerajaan dan menambah jaringan yang sudah kita miliki,” kata Al-Falih kepada Future Minerals Forum di Riyadh, seperti dikutip dari Arab News.
Saat ini ada sekitar 3.650 km jalur di jaringan kereta api Saudi, dalam tiga jalur. Jalur Utara-Selatan sepanjang 2.750 km membentang dari Riyadh ke perbatasan dengan Yordania, dan memiliki jalur pengumpan ke operasi penambangan mineral di utara Kerajaan.
Riyadh-Dammam membentang 450 km dari ibu kota ke pantai timur, dan jalur berkecepatan tinggi Haramain yang baru sepanjang 450 km menghubungkan kota-kota suci Mekah dan Madinah melalui Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan Kota Ekonomi King Abdullah di utara.
Al-Falih juga mengatakan, kementeriannya sedang mengerjakan undang-undang investasi baru yang akan menjawab kebutuhan investor domestik dan internasional. “Undang-undang itu akan diberlakukan tahun ini, semoga segera,” kata Al-Falih.
Sebagai operator pengoperasian kereta, Arab Saudi bahkan sudah menyiapkan masinis wanita. Kini, Politeknik Kereta Api Saudi (SRP) sedang melatih wanita untuk mengemudikan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain Kerajaan.
Proyek SRP yang diumumkan pada 2 Januari akan menjadikan wanita Saudi mampu mengoperasikan jalur kereta api yang menghubungkan kota suci Mekah dan Madinah. SRP membuka portal pendaftaran program melalui website srp.edu.sa dan akan ditutup pada 13 Januari.
Pelatihan akan berlangsung selama satu tahun, di mana peserta akan menerima pelajaran teori dan praktek. Kelas akan mulai berlangsung di Jeddah pada 15 Januari. Bergabung dengan program ini akan menjamin peserta pelatihan beberapa manfaat, termasuk asuransi kesehatan, pendaftaran di Organisasi Umum untuk Asuransi Sosial dan bonus bulanan.
Program ini juga menawarkan lulusan posisi yang dijamin dengan Renfe KSA, salah satu perusahaan yang mengoperasikan proyek kereta api berkecepatan tinggi. Setelah lulusan, masinis perempuan akan dipekerjakan di Saudi Arabia Railways dan akan menerima gaji bulanan hingga SR8.000 (Rp30 juta).
Sementara itu, Tahun lalu Arab Saudi menyatakan akan memberi perusahaan asing hingga akhir 2023 untuk mendirikan kantor pusat di Kerajaan atau berisiko kehilangan kontrak pemerintah. Pada bulan Oktober dikatakan telah melisensikan 44 perusahaan internasional untuk mendirikan kantor pusat regional di Riyadh.
Future Minerals Forum adalah acara khusus yang mempertemukan para menteri, organisasi, dan pemimpin pertambangan dari lebih dari 30 negara. Diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Saudi, bertujuan untuk menyoroti peran pertambangan dalam Visi Saudi 2030, setelah pemerintah mengidentifikasinya sebagai pilar ketiga ekonomi Kerajaan.
“Kereta api baru akan melintasi Kerajaan dan menambah jaringan yang sudah kita miliki,” kata Al-Falih kepada Future Minerals Forum di Riyadh, seperti dikutip dari Arab News.
Saat ini ada sekitar 3.650 km jalur di jaringan kereta api Saudi, dalam tiga jalur. Jalur Utara-Selatan sepanjang 2.750 km membentang dari Riyadh ke perbatasan dengan Yordania, dan memiliki jalur pengumpan ke operasi penambangan mineral di utara Kerajaan.
Riyadh-Dammam membentang 450 km dari ibu kota ke pantai timur, dan jalur berkecepatan tinggi Haramain yang baru sepanjang 450 km menghubungkan kota-kota suci Mekah dan Madinah melalui Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah dan Kota Ekonomi King Abdullah di utara.
Al-Falih juga mengatakan, kementeriannya sedang mengerjakan undang-undang investasi baru yang akan menjawab kebutuhan investor domestik dan internasional. “Undang-undang itu akan diberlakukan tahun ini, semoga segera,” kata Al-Falih.
Sebagai operator pengoperasian kereta, Arab Saudi bahkan sudah menyiapkan masinis wanita. Kini, Politeknik Kereta Api Saudi (SRP) sedang melatih wanita untuk mengemudikan Kereta Api Berkecepatan Tinggi Haramain Kerajaan.
Proyek SRP yang diumumkan pada 2 Januari akan menjadikan wanita Saudi mampu mengoperasikan jalur kereta api yang menghubungkan kota suci Mekah dan Madinah. SRP membuka portal pendaftaran program melalui website srp.edu.sa dan akan ditutup pada 13 Januari.
Pelatihan akan berlangsung selama satu tahun, di mana peserta akan menerima pelajaran teori dan praktek. Kelas akan mulai berlangsung di Jeddah pada 15 Januari. Bergabung dengan program ini akan menjamin peserta pelatihan beberapa manfaat, termasuk asuransi kesehatan, pendaftaran di Organisasi Umum untuk Asuransi Sosial dan bonus bulanan.
Program ini juga menawarkan lulusan posisi yang dijamin dengan Renfe KSA, salah satu perusahaan yang mengoperasikan proyek kereta api berkecepatan tinggi. Setelah lulusan, masinis perempuan akan dipekerjakan di Saudi Arabia Railways dan akan menerima gaji bulanan hingga SR8.000 (Rp30 juta).
Sementara itu, Tahun lalu Arab Saudi menyatakan akan memberi perusahaan asing hingga akhir 2023 untuk mendirikan kantor pusat di Kerajaan atau berisiko kehilangan kontrak pemerintah. Pada bulan Oktober dikatakan telah melisensikan 44 perusahaan internasional untuk mendirikan kantor pusat regional di Riyadh.
Future Minerals Forum adalah acara khusus yang mempertemukan para menteri, organisasi, dan pemimpin pertambangan dari lebih dari 30 negara. Diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Saudi, bertujuan untuk menyoroti peran pertambangan dalam Visi Saudi 2030, setelah pemerintah mengidentifikasinya sebagai pilar ketiga ekonomi Kerajaan.
(esn)
tulis komentar anda