Israel Cap 6 Kelompok HAM Palestina Organisasi Teroris Picu Kekhawatiran PBB
Minggu, 24 Oktober 2021 - 07:37 WIB
"Organisasi yang dinyatakan menerima sejumlah besar uang dari negara-negara Eropa dan organisasi internasional, menggunakan berbagai pemalsuan dan penipuan,” kata Kementerian Pertahanan Israel, menuduh bahwa uang itu telah mendukung kegiatan PFLP.
Keputusan tersebut memberi wewenang kepada otoritas Israel untuk menutup kantor kelompok-kelompok itu, menyita aset mereka dan menangkap staf mereka di Tepi Barat, kata pengawas Human Rights Watch dan Amnesty International dalam sebuah pernyataan bersama.
Human Rights Watch dan Amnesty International mengatakan keputusan itu merupakan eskalasi yang mengkhawatirkan yang mengancam akan menutup pekerjaan organisasi masyarakat sipil paling terkemuka di Palestina.
Addameer dan kelompok lainnya, Defense for Children International - Palestine, menolak tuduhan itu sebagai upaya untuk melenyapkan masyarakat sipil Palestina.
Seorang pejabat PFLP, yang masuk dalam daftar hitam terorisme AS dan Uni Eropa, tidak langsung menolak hubungan dengan enam kelompok itu tetapi mengatakan mereka mempertahankan hubungan dengan organisasi masyarakat sipil di seluruh Tepi Barat dan Gaza.
"Ini adalah bagian dari pertempuran kasar yang Israel luncurkan melawan rakyat Palestina dan kelompok masyarakat sipil, untuk melelahkan mereka," kata pejabat PFLP Kayed Al-Ghoul.
Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967. Palestina mencari wilayah untuk negara masa depan.
Keputusan tersebut memberi wewenang kepada otoritas Israel untuk menutup kantor kelompok-kelompok itu, menyita aset mereka dan menangkap staf mereka di Tepi Barat, kata pengawas Human Rights Watch dan Amnesty International dalam sebuah pernyataan bersama.
Human Rights Watch dan Amnesty International mengatakan keputusan itu merupakan eskalasi yang mengkhawatirkan yang mengancam akan menutup pekerjaan organisasi masyarakat sipil paling terkemuka di Palestina.
Addameer dan kelompok lainnya, Defense for Children International - Palestine, menolak tuduhan itu sebagai upaya untuk melenyapkan masyarakat sipil Palestina.
Seorang pejabat PFLP, yang masuk dalam daftar hitam terorisme AS dan Uni Eropa, tidak langsung menolak hubungan dengan enam kelompok itu tetapi mengatakan mereka mempertahankan hubungan dengan organisasi masyarakat sipil di seluruh Tepi Barat dan Gaza.
"Ini adalah bagian dari pertempuran kasar yang Israel luncurkan melawan rakyat Palestina dan kelompok masyarakat sipil, untuk melelahkan mereka," kata pejabat PFLP Kayed Al-Ghoul.
Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967. Palestina mencari wilayah untuk negara masa depan.
(ian)
tulis komentar anda