Israel Masukkan 6 Kelompok HAM Palestina sebagai Organisasi Teroris

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 08:00 WIB
loading...
Israel Masukkan 6 Kelompok...
Israel Sebut enam kelompok HAM Palestina sebagai organisasi teroris. Foto/Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Israel menyebut enam organisasi hak asasi manusia (HAM) Palestina sebagai organisasi teroris . Menuding mereka memiliki hubungan rahasia dengan kelompok militan.

Sebagian besar organisasi HAM tersebut adalah organisasi yang mendokumentasikan dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel dan Otoritas Palestina .

Keenamnya adalah Al-Haq, sebuah kelompok hak asasi manusia yang didirikan pada 1979, Addameer, Pertahanan untuk Anak Internasional – Palestina, Pusat Penelitian dan Pengembangan Bisan, Komite Persatuan Perempuan Palestina dan Komite Persatuan Kerja Pertanian.

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan mereka terkait dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah gerakan politik sekuler dengan sayap bersenjata yang di masa lalu melakukan serangan terhadap Israel.

"Kelompok-kelompok tersebut aktif di bawah naungan organisasi masyarakat sipil, tetapi dalam praktiknya termasuk dan merupakan sayap kepemimpinan (PFLP), yang kegiatan utamanya adalah pembebasan Palestina dan penghancuran Israel," kata Kementerian Pertahanan Israel seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (23/10/2021).



Israel mengklaim organisasi-organisasi itu dikendalikan oleh para pemimpin senior PFLP dan mempekerjakan anggotanya, termasuk beberapa yang berpartisipasi dalam aktivitas teror.

"Kelompok-kelompok tersebut berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan untuk PFLP dan telah menerima sejumlah besar uang dari negara-negara Eropa dan organisasi internasional," tuding Kementerian Pertahanan Israel.

Kelompok-kelompok tersebut, yang terkenal dengan pekerjaan hak asasi manusia mereka, telah menerima dana dari negara-negara anggota Uni Eropa, PBB dan donor lainnya.

Otoritas Palestina mengatakan langkah itu adalah serangan tanpa henti terhadap masyarakat sipil Palestina.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1938 seconds (0.1#10.140)