Pria Kulit Hitam Tewas Saat Ditahan Polisi, Aksi Protes Pecah di Paris
Rabu, 03 Juni 2020 - 12:55 WIB
Sebelumnya pada hari itu, kakak perempuan Traore, Assa, berbicara kepada orang banyak.
"Hari ini kita tidak hanya berbicara tentang pertarungan keluarga Traore. Ini adalah perjuangan untuk semua orang. Ketika kita berjuang untuk George Floyd, kita berjuang untuk Adama Traore," katanya.
"Apa yang terjadi di Amerika Serikat adalah gaung dari apa yang terjadi di Prancis," imbuhnya.
Protes diadakan di seluruh Perancis, dengan 2.500 pengunjuk rasa menghadiri aksi protes di kota utara Lille, 1.800 di Marseille, dan 1.200 di Lyon.
Kasus Traore sendiri telah lama menjadi kontroversi di Prancis.
Setelah perselisihan tentang pemeriksaan identitas, Traore (24) ditangkap di sebuah rumah di mana ia bersembunyi setelah lari dari pengejaran polisi selama 15 menit pada tahun 2016.
Salah satu dari tiga petugas yang menangkap telah memberi tahu penyelidik bahwa mereka menjepit Traore dengan badan mereka.
Traore kemudian kehilangan kesadaran di dalam kendaraan mereka dan meninggal di kantor polisi terdekat. Dia masih diborgol ketika paramedis tiba.
Pada hari Jumat, para ahli medis Prancis membebaskan tiga petugas polisi, mengatakan bahwa Traore tidak mati "mati lemas karena posisional" tetapi dari "edema kardiogenik" yang dikaitkan dengan kesehatannya yang buruk.
Temuan itu, laporan resmi ketiga untuk membersihkan para petugas, membatalkan laporan medis pihak keluarga pemuda itu yang mengatakan ia meninggal karena sesak napas.
"Hari ini kita tidak hanya berbicara tentang pertarungan keluarga Traore. Ini adalah perjuangan untuk semua orang. Ketika kita berjuang untuk George Floyd, kita berjuang untuk Adama Traore," katanya.
"Apa yang terjadi di Amerika Serikat adalah gaung dari apa yang terjadi di Prancis," imbuhnya.
Protes diadakan di seluruh Perancis, dengan 2.500 pengunjuk rasa menghadiri aksi protes di kota utara Lille, 1.800 di Marseille, dan 1.200 di Lyon.
Kasus Traore sendiri telah lama menjadi kontroversi di Prancis.
Setelah perselisihan tentang pemeriksaan identitas, Traore (24) ditangkap di sebuah rumah di mana ia bersembunyi setelah lari dari pengejaran polisi selama 15 menit pada tahun 2016.
Salah satu dari tiga petugas yang menangkap telah memberi tahu penyelidik bahwa mereka menjepit Traore dengan badan mereka.
Traore kemudian kehilangan kesadaran di dalam kendaraan mereka dan meninggal di kantor polisi terdekat. Dia masih diborgol ketika paramedis tiba.
Pada hari Jumat, para ahli medis Prancis membebaskan tiga petugas polisi, mengatakan bahwa Traore tidak mati "mati lemas karena posisional" tetapi dari "edema kardiogenik" yang dikaitkan dengan kesehatannya yang buruk.
Temuan itu, laporan resmi ketiga untuk membersihkan para petugas, membatalkan laporan medis pihak keluarga pemuda itu yang mengatakan ia meninggal karena sesak napas.
tulis komentar anda