Balas Dendam, Prancis Ancam Blokir Kesepakatan Dagang UE dan Australia

Selasa, 21 September 2021 - 06:15 WIB
Menteri Urusan Eropa Prancis Clement Beaune. Foto/REUTERS
PARIS - Prancis mengancam akan memblokir perundingan perdagangan bebas antara Australia dan Uni Eropa (UE).

Ancaman itu muncul sebagai pembalasan atas Australia yang membatalkan kontrak kapal selam dengan Prancis demi aliansi keamanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

“Menepati janji adalah kondisi kepercayaan antara demokrasi dan antara sekutu. Jadi tidak terpikirkan untuk melanjutkan negosiasi perdagangan seolah-olah tidak ada yang terjadi dengan negara yang tidak lagi kita percayai,” ungkap Menteri Urusan Eropa Prancis Clement Beaune pada Politico.





Pejabat Australia dan UE dijadwalkan mengadakan pembicaraan putaran berikutnya mengenai kesepakatan perdagangan pada 12 Oktober.



AS dan Inggris mengumumkan pada 15 September aliansi keamanan Indo-Pasifik baru yang akan melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.



Kesepakatan itu secara luas dipandang sebagai langkah melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan itu.

Australia kemudian membatalkan kontrak miliaran dolar 2016 dengan Prancis untuk membangun 12 kapal selam tenaga diesel-listrik konvensional.

Pengumuman itu membuat marah Prancis yang menuduh AS "bermuka dua", dan Australia "mengkhianati".

Prancis menyatakan bahwa krisis itu melanda jantung aliansi Barat. Prancis juga menarik duta besarnya untuk AS dan Australia.

Meski Komisi Eropa memiliki kekuatan melakukan pembicaraan perdagangan atas nama semua 27 anggota UE, Komisi Eropa tidak dapat berhasil melanjutkan kesepakatan jika menghadapi oposisi Prancis yang gigih.

Ketua komite perdagangan Parlemen Eropa Bernd Lange mengatakan, “Saya kira ini tidak akan mengarah pada penghentian negosiasi dan pembicaraan dengan Australia, tetapi mereka akan jauh lebih rumit.”
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More