China Tidak Akan Menghentikan Agresi, Taiwan Bersiap untuk Yang Terburuk
Kamis, 19 Agustus 2021 - 23:11 WIB
TAIPEI - Taiwan tidak mengharapkan China untuk melunakkan diplomasi agresifnya bahkan setelah Xi Jinping mengamankan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai pemimpin pada musim gugur 2022. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Taiwan yang bertanggung jawab atas urusan lintas selat.
Beberapa analisis di Taiwan telah meningkatkan kemungkinan melihat pendekatan yang lebih lunak oleh Beijing setelah Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (PKC) Xi Jinping mengatasi pesaingnya dalam memperebutkan kursi kepemimpinan dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin terpenting negara itu selama Kongres Nasional ke-20 partai tersebut.
"Kita selalu bisa berharap yang terbaik, tapi kita pasti perlu bersiap untuk yang terburuk," kata Chiu Chui-cheng, Wakil Menteri di Dewan Urusan Daratan di Taipei seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (19/8/2021).
Tampil melalui tautan video di sebuah acara yang diselenggarakan pada hari Selasa oleh lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, Chiu mengatakan yang sebaliknya bisa jadi benar.
"China saat ini adalah rezim yang tidak menghindar dari menunjukkan ambisi dan niatnya," kata Chiu kepada Jude Blanchette, yang merupakan Ketua Freeman dalam Studi China di CSIS.
"Kami percaya bahwa kebijakan luar negeri PKC yang agresif tidak mungkin berkurang di masa mendatang. Kami bahkan mungkin melihat rezim yang lebih tegas setelah Kongres Partai ke-20," tuturnya.
Taipei dan Beijing tidak mengakui pemerintahan masing-masing. Oleh karena itu, dialog politik tidak dilakukan melalui kementerian luar negeri masing-masing, tetapi melalui lembaga yang ditunjuk secara khusus, yang masing-masing dipimpin oleh menteri kabinet.
Tetapi pembicaraan tingkat tinggi antara Dewan Urusan Daratan Taiwan dan Kantor Urusan Taiwan di Beijing belum diadakan sejak 2016, tahun ketika Presiden Taiwan saat ini Tsai Ing-wen dan Partai Progresif Demokratik terpilih untuk menjabat. Tetangga lintas selat itu saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut, yang berkisar pada interpretasi yang berbeda dari sebuah konsep yang dikenal sebagai "Konsensus 1992."
Beberapa analisis di Taiwan telah meningkatkan kemungkinan melihat pendekatan yang lebih lunak oleh Beijing setelah Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (PKC) Xi Jinping mengatasi pesaingnya dalam memperebutkan kursi kepemimpinan dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin terpenting negara itu selama Kongres Nasional ke-20 partai tersebut.
"Kita selalu bisa berharap yang terbaik, tapi kita pasti perlu bersiap untuk yang terburuk," kata Chiu Chui-cheng, Wakil Menteri di Dewan Urusan Daratan di Taipei seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (19/8/2021).
Tampil melalui tautan video di sebuah acara yang diselenggarakan pada hari Selasa oleh lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, Chiu mengatakan yang sebaliknya bisa jadi benar.
"China saat ini adalah rezim yang tidak menghindar dari menunjukkan ambisi dan niatnya," kata Chiu kepada Jude Blanchette, yang merupakan Ketua Freeman dalam Studi China di CSIS.
"Kami percaya bahwa kebijakan luar negeri PKC yang agresif tidak mungkin berkurang di masa mendatang. Kami bahkan mungkin melihat rezim yang lebih tegas setelah Kongres Partai ke-20," tuturnya.
Taipei dan Beijing tidak mengakui pemerintahan masing-masing. Oleh karena itu, dialog politik tidak dilakukan melalui kementerian luar negeri masing-masing, tetapi melalui lembaga yang ditunjuk secara khusus, yang masing-masing dipimpin oleh menteri kabinet.
Tetapi pembicaraan tingkat tinggi antara Dewan Urusan Daratan Taiwan dan Kantor Urusan Taiwan di Beijing belum diadakan sejak 2016, tahun ketika Presiden Taiwan saat ini Tsai Ing-wen dan Partai Progresif Demokratik terpilih untuk menjabat. Tetangga lintas selat itu saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut, yang berkisar pada interpretasi yang berbeda dari sebuah konsep yang dikenal sebagai "Konsensus 1992."
tulis komentar anda