China Tidak Akan Menghentikan Agresi, Taiwan Bersiap untuk Yang Terburuk

Kamis, 19 Agustus 2021 - 23:11 WIB
Dalam seminggu yang didominasi oleh liputan penarikan pasukan AS dari Afghanistan, pemerintahan Tsai telah mengajukan pertanyaan tentang kesetiaannya dan kemungkinan pejabat tinggi negara itu melarikan diri dari pulau itu jika terjadi perang dengan China.



Baik Tsai dan perdana menterinya, Su Tseng-chang, telah menepis kekhawatiran itu dalam beberapa hari terakhir.

"Taiwan bukan dan tidak akan menjadi Afghanistan lain. Kami adalah kekuatan untuk kebaikan di kawasan itu. Tekad kami untuk memperkuat kedaulatan nasional dan sistem demokrasi kami tidak pernah sekuat ini," tegas Chiu.

"Kami tidak akan pernah menyerah pada tekanan PKC yang intensif dan gemuruh pedangnya. Taiwan tidak pernah menyerah. Taiwan akan terus memperkuat dan secara proaktif menunjukkan tekad kami untuk membela diri," ujarnya.

Chiu mengatakan dia percaya AS mengetahui dan memahami kepentingan strategis Taiwan yang tak tergantikan di pusat rantai pulau pertama.

"Taiwan berada di garis depan konfrontasi antara demokrasi dan neo-totaliterisme dan agresi luar PKC," tambahnya.

“Ketika realitas geografis tidak memberi Taiwan pilihan selain berdiri di garis depan penindasan politik yang intensif, bujukan ekonomi, serangan diplomatik, provokasi militer dan infiltrasi sosial PKC, sangat penting bagi AS dan komunitas internasional untuk terus memperhatikan dengan seksama. perkembangan situasi lintas selat," tukasnya.
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More