Terjunkan 'Pasukan Sesungguhnya', China Gelar Latihan Penyerangan Dekat Taiwan
loading...
A
A
A
BEIJING - China melakukan latihan penyerangan di dekat Taiwan pada Selasa (17/8/2021), dengan kapal perang dan jet tempur di barat daya dan tenggara pulau itu. China mengatakan latihan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap gangguan eksternal dan provokasi.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Komando Teater Timur PLA mengatakan kapal perang, pesawat anti-kapal selam dan jet tempur telah dikirim dekat dengan Taiwan untuk melakukan serangan tembakan bersama dan latihan lainnya menggunakan pasukan yang sebenarnya.
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pernyataan PLA juga mencatat bahwa baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) dan Taiwan telah berulang kali berkolusi dalam provokasi dan mengirim sinyal salah yang serius, sangat melanggar kedaulatan China, dan sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
"Latihan ini adalah tindakan yang diperlukan berdasarkan situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan kebutuhan untuk menjaga kedaulatan nasional. Ini adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan kemerdekaan Taiwan," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/8/2021).
Tidak segera jelas apa yang memicu kesibukan aktivitas militer China, meskipun awal bulan ini, Amerika Serikat menyetujui paket penjualan senjata baru ke Taiwan, sebuah sistem artileri senilai hingga Rp10,7 triliun.
Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayah China, telah mengeluhkan latihan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China berulang kali di sekitarnya dalam dua tahun terakhir atau lebih. Itu adalah bagian dari kampanye tekanan untuk memaksa pulau tersebut menerima kedaulatan China.
Seorang pejabat senior yang akrab dengan perencanaan keamanan Taiwan mengatakan kepada Reuters bahwa angkatan udara China telah melakukan latihan "menangkap supremasi udara", menggunakan pesawat tempur canggih mereka J-16.
"Selain mencari supremasi udara atas Taiwan, mereka juga sering melakukan pengintaian elektronik dan operasi interferensi elektronik," kata sumber tersebut.
Dalam sebuah pernyataan singkat, Komando Teater Timur PLA mengatakan kapal perang, pesawat anti-kapal selam dan jet tempur telah dikirim dekat dengan Taiwan untuk melakukan serangan tembakan bersama dan latihan lainnya menggunakan pasukan yang sebenarnya.
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pernyataan PLA juga mencatat bahwa baru-baru ini, Amerika Serikat (AS) dan Taiwan telah berulang kali berkolusi dalam provokasi dan mengirim sinyal salah yang serius, sangat melanggar kedaulatan China, dan sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
"Latihan ini adalah tindakan yang diperlukan berdasarkan situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan kebutuhan untuk menjaga kedaulatan nasional. Ini adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan kemerdekaan Taiwan," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/8/2021).
Tidak segera jelas apa yang memicu kesibukan aktivitas militer China, meskipun awal bulan ini, Amerika Serikat menyetujui paket penjualan senjata baru ke Taiwan, sebuah sistem artileri senilai hingga Rp10,7 triliun.
Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayah China, telah mengeluhkan latihan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China berulang kali di sekitarnya dalam dua tahun terakhir atau lebih. Itu adalah bagian dari kampanye tekanan untuk memaksa pulau tersebut menerima kedaulatan China.
Seorang pejabat senior yang akrab dengan perencanaan keamanan Taiwan mengatakan kepada Reuters bahwa angkatan udara China telah melakukan latihan "menangkap supremasi udara", menggunakan pesawat tempur canggih mereka J-16.
"Selain mencari supremasi udara atas Taiwan, mereka juga sering melakukan pengintaian elektronik dan operasi interferensi elektronik," kata sumber tersebut.