Pria Bangladesh Mengaku Dapat Tiga Suntikan Vaksin COVID-19 dalam Sehari
Jum'at, 30 Juli 2021 - 19:19 WIB
DHAKA - Bangladesh memulai kampanye vaksinasi nasional pada 7 Februari setelah menerima vaksin Covishield dari India.
Namun, ketika India menghentikan ekspor vaksinnya, Bangladesh harus mulai menggunakan Sinopharm dari China dan vaksin Pfizer serta Moderna dari Amerika Serikat (AS).
Omar Faruque, warga negara Bangladesh yang bekerja di Arab Saudi, mengaku menerima tiga suntikan vaksin COVID-19 berturut-turut pada hari yang sama, awal pekan ini.
Menyusul pengakuan Faruque, Universitas Kedokteran Bangabandhu Sheikh Mujib (BSMMU) di Dhaka mengatakan bahwa pria itu telah diawasi, dan penyelidikan dimulai untuk memverifikasi klaimnya.
Satu tim beranggotakan tiga orang, termasuk seorang psikolog, juga telah memeriksa kondisi kesehatan mental Faruque.
"Kami mengunjungi Faruque pada Kamis pagi. Dia tidak menunjukkan reaksi umum demam atau pilek yang terlihat pada penerima vaksin. Tidak ada tanda-tanda menerima tiga suntikan di tangannya juga," ujar Direktur BSMMU Brigadir Jenderal Md Najrul Islam kepada wartawan.
Namun, ketika India menghentikan ekspor vaksinnya, Bangladesh harus mulai menggunakan Sinopharm dari China dan vaksin Pfizer serta Moderna dari Amerika Serikat (AS).
Omar Faruque, warga negara Bangladesh yang bekerja di Arab Saudi, mengaku menerima tiga suntikan vaksin COVID-19 berturut-turut pada hari yang sama, awal pekan ini.
Menyusul pengakuan Faruque, Universitas Kedokteran Bangabandhu Sheikh Mujib (BSMMU) di Dhaka mengatakan bahwa pria itu telah diawasi, dan penyelidikan dimulai untuk memverifikasi klaimnya.
Baca Juga
Satu tim beranggotakan tiga orang, termasuk seorang psikolog, juga telah memeriksa kondisi kesehatan mental Faruque.
"Kami mengunjungi Faruque pada Kamis pagi. Dia tidak menunjukkan reaksi umum demam atau pilek yang terlihat pada penerima vaksin. Tidak ada tanda-tanda menerima tiga suntikan di tangannya juga," ujar Direktur BSMMU Brigadir Jenderal Md Najrul Islam kepada wartawan.
tulis komentar anda