Bangladesh Minta India Mengekstradisi Sheikh Hasina untuk Diadili

Rabu, 21 Agustus 2024 - 22:05 WIB
loading...
Bangladesh Minta India...
Bangladesh meminta India mengekstradisi Sheikh Hasina untuk diadili. Foto/AP
A A A
DHAKA - Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), oposisi utama di negara Asia Selatan tersebut – yang menyaksikan gelombang protes keras yang menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina – telah meminta New Delhi untuk mengekstradisi mantan pemimpin tersebut.

Pemerintah Hasina yang dipimpin Liga Awami digulingkan awal bulan ini setelah berminggu-minggu protes terhadap kuota pekerjaan yang diskriminatif. Setelah mengundurkan diri, Hasina terbang ke India tempat dia tinggal sejak saat itu. Di Bangladesh, pemerintahan sementara dibentuk, dengan peraih Nobel berusia 84 tahun Muhammad Yunus sebagai pemimpin.

“Rakyat negeri ini telah memberikan keputusan untuk persidangannya. Biarkan dia menghadapi persidangan itu,” kata Sekretaris Jenderal BNP Mirza Fakhrul Islam Alamgir, menurut Daily Star.

Ia mengklaim bahwa saat tinggal di India, Hasina telah “memulai berbagai rencana” untuk “menggagalkan revolusi” yang terjadi di Bangladesh. Sementara New Delhi justru melindungi perdana menteri yang digulingkan, bertentangan dengan komitmennya sendiri terhadap demokrasi.

Perjanjian bilateral antara New Delhi dan Dhaka mengharuskan penyerahan individu yang terhadapnya proses hukum telah dimulai di pengadilan untuk setiap “kejahatan yang dapat diekstradisi.”



Namun, Times of India mencatat pada hari Rabu, mengutip sumber, bahwa perjanjian tersebut tidak berlaku untuk kasus-kasus yang “bersifat politis” dan permintaan ekstradisi yang belum dibuat “dengan itikad baik” dapat ditolak.

Partai BNP dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Khaleda Zia, pesaing politik utama perdana menteri yang digulingkan. Pada tahun 2018, Zia, 79, dijatuhi hukuman 17 tahun penjara atas tuduhan korupsi selama pemerintahan Hasina. Dia dibebaskan dari tahanan rumah setelah jatuhnya Liga Awami dan sedang menjalani perawatan untuk penyakitnya, menurut laporan media.

Sebelumnya, penasihat urusan luar negeri pemerintah sementara, Md. Touhid Hossain, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah akan memutuskan apakah akan meminta India untuk mengekstradisi mantan perdana menteri tersebut. Dia menambahkan bahwa tinggalnya Hasina di India “menciptakan situasi yang memalukan” bagi New Delhi.

Lebih dari 400 orang, termasuk mahasiswa dan petugas polisi, tewas selama protes selama berminggu-minggu terhadap pemerintahan Hasina selama 15 tahun.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mengapa India Pilih...
Mengapa India Pilih Beli 156 Helikopter Tempur Buatan Dalam Negeri Senilai Rp120 Triliun Ketimbang Produksi Asing?
Heboh, Menteri India...
Heboh, Menteri India Serukan Poliandri: Seorang Wanita Boleh Nikahi 10 Pria
Seorang Istri dan Selingkuhannya...
Seorang Istri dan Selingkuhannya Bunuh Suami, Korban Dikubur di Dalam Drum dengan Semen
Arab Saudi, Qatar, India...
Arab Saudi, Qatar, India dan Pakistan Negara Pengimpor Senjata Terbesar di Dunia
Pakistan Tuding India...
Pakistan Tuding India Jadi Dalang Pembajakan Kereta, Akankah Musuh Bebuyutan Berperang?
Di Mana Gunung Sampah...
Di Mana Gunung Sampah Tertinggi di Dunia?
Turis Israel Diperkosa...
Turis Israel Diperkosa Beramai-ramai di India, Ternyata Pemicunya Urusan Sepele
Korban Jiwa Gempa Myanmar...
Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.065 Orang, Masyarakat Butuh Makanan hingga Air Bersih
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
5 Fakta Menarik di Balik...
5 Fakta Menarik di Balik Keputusan Ruben Onsu Menjadi Mualaf
Jalur Puncak Bogor Kembali...
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Sore Ini
Berita Terkini
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
48 menit yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
1 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
2 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
3 jam yang lalu
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
4 jam yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
5 jam yang lalu
Infografis
Empat Indikator Uni...
Empat Indikator Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved