Pemimpin Bangladesh Muhammad Yunus Janji Bantu Rohingya

Senin, 19 Agustus 2024 - 14:55 WIB
loading...
Pemimpin Bangladesh...
Muhammad Yunus janji membantu penyelesaian kaum Rohingya. Foto/AP
A A A
DHAKA - Muhammad Yunus, pemimpin sementara Bangladesh , telah menyampaikan pidato kebijakan pemerintah utamanya yang pertama. Dia berjanji untuk mendukung komunitas Rohingya yang mencari perlindungan di negara itu dan mempertahankan perdagangan garmen Bangladesh.

Menetapkan prioritasnya di hadapan para diplomat dan perwakilan PBB pada hari Minggu, Yunus berjanji bahwa pemerintahnya “akan terus mendukung lebih dari satu juta orang Rohingya yang berlindung di Bangladesh”.

"Kami membutuhkan upaya berkelanjutan dari komunitas internasional untuk operasi kemanusiaan Rohingya dan pemulangan mereka ke tanah air mereka, Myanmar, dengan aman, bermartabat, dan hak penuh," katanya.

Bangladesh adalah rumah bagi sekitar satu juta warga Rohingya. Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari negara tetangga Myanmar pada tahun 2017 setelah tindakan keras militer yang sekarang menjadi subjek penyelidikan genosida oleh pengadilan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Awal bulan ini, badan amal medis Doctors without Borders, yang dikenal dengan inisial bahasa Prancisnya MSF, mengatakan bahwa lebih banyak warga Rohingya yang tiba di Bangladesh dari Myanmar dengan luka-luka terkait perang di tengah meningkatnya konflik antara militer dan pemberontak Arakan Army (AA) di Negara Bagian Rakhine bagian barat.

Lebih dari 40 persen korban luka adalah perempuan dan anak-anak, tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Yunus, seorang ekonom pemenang Hadiah Nobel Perdamaian berusia 84 tahun, kembali dari Eropa bulan ini setelah ia dipilih oleh Presiden Mohammed Shahabuddin untuk memimpin pemerintahan sementara, memenuhi tuntutan utama para pemimpin protes mahasiswa.

Pendahulunya Sheikh Hasina, 76 tahun, meninggalkan negara itu pada tanggal 5 Agustus dengan helikopter setelah 15 tahun berkuasa, yang digulingkan oleh protes antipemerintah.



Kerusuhan dan protes massa selama berminggu-minggu yang menggulingkan Hasina juga menyebabkan gangguan yang meluas pada industri tekstil utama negara itu, dengan para pemasok mengalihkan pesanan ke luar negeri.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Siapa yang Seharusnya...
Siapa yang Seharusnya Bertanggung Jawab Membiayai Pengungsi Rohingya?
Siapa Tulip Siddiq?...
Siapa Tulip Siddiq? Politikus Inggris yang Selamat dari Kudeta Berdarah di Bangladesh
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
Kisah Penyintas Bom...
Kisah Penyintas Bom Atom Toshiyuki Mimaki Tangisi Nobel, Anggap Warga Gaza Lebih Layak
Usai Netanyahu, ICC...
Usai Netanyahu, ICC Bidik Jenderal Junta Myanmar atas Kejahatan terhadap Muslim Rohingya
Pemenang Nobel Perdamaian...
Pemenang Nobel Perdamaian 2024: Gaza Seperti Jepang Setelah Dibom Nuklir
Nobel Perdamaian 2024...
Nobel Perdamaian 2024 Diberikan pada Organisasi Korban Bom Nuklir Hiroshima dan Nagasaki
4 Negara Mayoritas Muslim...
4 Negara Mayoritas Muslim yang Dijajah Inggris
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
53 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
Kim Jong-un Janji Perbanyak...
Kim Jong-un Janji Perbanyak Bom Nuklir saat Trump Ingin Lucuti Senjata Korut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved