Dubes Al Busyra: Masyarakat Pegang Peran Kunci Dalam Diplomasi Publik
Kamis, 17 Juni 2021 - 19:56 WIB
ADDIS ABABA - Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Al Busyra Basnur mengatakan, masyarakat memiliki peranan penting dalam diplomasi publik. Hal itu disampaikan Busyra saat memberikan kuliah umum di Universitas Harambe.
Busyra menuturkan, dia biasanya diundang oleh pemerintah atau instansi di Ethiopia untuk membicarakan soal hubungan kerjasama dengan Indonesia. Namun, di Universitas Harambe, dia secara spesifik diminta berbicara untuk membahas soal diplomasi publik.
Dia menuturkan, secara umum, diplomasi publik adalah setiap upaya yang dilakukan suatu bangsa dan negara untuk meningkatkan hubungan antar orang atau kelompok, serta memenangkan hati dan pikiran masyarakat di luar negeri untuk kepentingan negara tersebut
Menurtunya, ada dua kategori pelaku diplomasi publik, pemerintah dan non-pemerintah.
"Peran masyarakat atau non-pemerintah justru sangat penting dan dominan. Di Indonesia, sekitar 70 persen sukses diplomasi publik itu karena adanya peran aktif dari kalangan non-pemerintah," ujarnya.
Pria asalSumatra Barat itu lalu mengatakan, Universitas Harambe adalah salah satu universitas di Ethiopia yang ingin melakukan kerjasama dengan universitas di Indonesia.
"Universitas Harambe didirikan pada tahun 2002, yang bertujuan untuk meningkatan pembangunan di bidang atau di sektor pendidikan. Lembaga ini juga meluncurkan program pelatihan guru untuk sekolah dasar," tukasnya.
Busyra menuturkan, dia biasanya diundang oleh pemerintah atau instansi di Ethiopia untuk membicarakan soal hubungan kerjasama dengan Indonesia. Namun, di Universitas Harambe, dia secara spesifik diminta berbicara untuk membahas soal diplomasi publik.
Dia menuturkan, secara umum, diplomasi publik adalah setiap upaya yang dilakukan suatu bangsa dan negara untuk meningkatkan hubungan antar orang atau kelompok, serta memenangkan hati dan pikiran masyarakat di luar negeri untuk kepentingan negara tersebut
Menurtunya, ada dua kategori pelaku diplomasi publik, pemerintah dan non-pemerintah.
"Peran masyarakat atau non-pemerintah justru sangat penting dan dominan. Di Indonesia, sekitar 70 persen sukses diplomasi publik itu karena adanya peran aktif dari kalangan non-pemerintah," ujarnya.
Pria asalSumatra Barat itu lalu mengatakan, Universitas Harambe adalah salah satu universitas di Ethiopia yang ingin melakukan kerjasama dengan universitas di Indonesia.
"Universitas Harambe didirikan pada tahun 2002, yang bertujuan untuk meningkatan pembangunan di bidang atau di sektor pendidikan. Lembaga ini juga meluncurkan program pelatihan guru untuk sekolah dasar," tukasnya.
(ian)
tulis komentar anda