Kim Jong-un Akui Korea Utara Hadapi Situasi Pangan 'Tegang'
Rabu, 16 Juni 2021 - 16:29 WIB
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengakui situasi pangan di negaranya sedang “tegang”. Dia jelas membunyikan alarm di negara yang pernah menderita kelaparan dahsyat pada 1990-an saat ratusan ribu orang meninggal dunia.
Negara miskin itu telah lama berada dalam serangkaian sanksi internasional terkait senjata nuklir dan program rudal balistiknya.
Korut telah lama berjuang untuk mencari makan sendiri dan menderita kekurangan pangan kronis.
Apalagi pada tahun lalu pandemi virus corona dan serangkaian badai musim panas serta banjir menambah lebih banyak tekanan pada ekonomi yang lesu.
“Pada rapat pleno komite pusat Partai Buruh Korea Utara yang berkuasa, Kim mengatakan ekonomi membaik tahun ini, dengan output industri tumbuh 25% dari tahun sebelumnya,” ungkap laporan kantor berita resmi KCNA.
“Tetapi ada serangkaian penyimpangan karena sejumlah tantangan,” tutur pemimpin Korea Utara itu.
Negara miskin itu telah lama berada dalam serangkaian sanksi internasional terkait senjata nuklir dan program rudal balistiknya.
Korut telah lama berjuang untuk mencari makan sendiri dan menderita kekurangan pangan kronis.
Apalagi pada tahun lalu pandemi virus corona dan serangkaian badai musim panas serta banjir menambah lebih banyak tekanan pada ekonomi yang lesu.
“Pada rapat pleno komite pusat Partai Buruh Korea Utara yang berkuasa, Kim mengatakan ekonomi membaik tahun ini, dengan output industri tumbuh 25% dari tahun sebelumnya,” ungkap laporan kantor berita resmi KCNA.
Baca Juga
“Tetapi ada serangkaian penyimpangan karena sejumlah tantangan,” tutur pemimpin Korea Utara itu.
tulis komentar anda