Kim Jong-un Akui Korea Utara Hadapi Situasi Pangan 'Tegang'

Rabu, 16 Juni 2021 - 16:29 WIB
“Situasi pangan masyarakat sekarang semakin tegang karena sektor pertanian gagal memenuhi rencana produksi biji-bijian karena kerusakan akibat topan tahun lalu,” ungkap Kim.

Serangkaian badai musim panas lalu memicu banjir yang menghancurkan ribuan rumah dan menggenangi lahan pertanian.

Kim menyerukan langkah-langkah meminimalkan dampak bencana alam seperti itu, dengan mengatakan memastikan panen yang baik adalah "prioritas utama".

“Rapat pleno itu juga membahas sifat berkepanjangan dari pandemi virus corona,” papar laporan KCNA.

Pyongyang memiliki infrastruktur medis yang buruk dan kekurangan obat-obatan penting. Pengamat mengatakan wabah virus corona mendatangkan malapetaka di negara yang terisolasi itu.

Korea Utara memberlakukan penguncian ketat ketika menutup perbatasannya pada Januari tahun lalu untuk menghentikan penyebaran virus dari negara tetangga China, tempat virus itu pertama kali muncul sebelum melanda dunia.

Korut telah lama bersikeras bahwa mereka tidak memiliki kasus virus corona. Klaim itu diragukan oleh para analis. Namun tetap saja, Korea Utara telah membayar harga ekonomi yang sangat besar untuk blokade tersebut.

Perdagangan dengan China, jalur kehidupan ekonomi Korea Utara, telah melambat, sementara semua pekerjaan bantuan internasional menghadapi pembatasan ketat.

“Dampak pandemi kemungkinan besar memperburuk situasi kemanusiaan di Korea Utara, dengan sekitar 10,6 juta orang membutuhkan bantuan,” papar juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Dalam pengakuan lain tentang kesulitan Korea Utara, Kim pada April mengatakan kepada warga untuk bekerja keras untuk "situasi terburuk yang pernah ada."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More