Houthi Akan Lakukan Tes Keperawanan terhadap Model Yaman Intisar al-Hammadi
Sabtu, 08 Mei 2021 - 00:48 WIB
Menurut Amnesty, tes keperawanan paksa adalah bentuk kekerasan seksual yang merupakan penyiksaan menurut hukum internasional.
"Otoritas de facto Houthi memiliki rekam jejak yang menyedihkan dalam menahan orang secara sewenang-wenang atas tuduhan tak berdasar—untuk membungkam atau menghukum para kritikus, aktivis, jurnalis dan anggota agama minoritas—serta menjadikan mereka (sasaran) penyiksaan dan bentuk perlakuan buruk lainnya," kata wakil direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Lynn Maalouf.
Otoritas Houthi tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.
Amnesty mengatakan pengacara Hammadi pada April lalu didekati oleh seorang pria bersenjata yang mengancamnya dan memintanya untuk berhenti menangani kasus tersebut.
Gerakan Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dari kekuasaannya di Sanaa pada akhir 2014.
"Otoritas de facto Houthi memiliki rekam jejak yang menyedihkan dalam menahan orang secara sewenang-wenang atas tuduhan tak berdasar—untuk membungkam atau menghukum para kritikus, aktivis, jurnalis dan anggota agama minoritas—serta menjadikan mereka (sasaran) penyiksaan dan bentuk perlakuan buruk lainnya," kata wakil direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Lynn Maalouf.
Otoritas Houthi tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.
Amnesty mengatakan pengacara Hammadi pada April lalu didekati oleh seorang pria bersenjata yang mengancamnya dan memintanya untuk berhenti menangani kasus tersebut.
Gerakan Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, menggulingkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dari kekuasaannya di Sanaa pada akhir 2014.
(min)
tulis komentar anda