Rusia Berencana Bangun Stasiun Antariksa Sendiri pada 2025
Rabu, 21 April 2021 - 08:31 WIB
MOSKOW - Ketika ketegangan meningkat antara Rusia dan sejumlah negara Barat di darat, kepala badan antariksa Rusia mengumumkan pekerjaan telah dimulai di stasiun antariksa miliknya.
Stasiun Antariksa Internasional (ISS) diluncurkan pada 1998 oleh badan antariksa Rusia dan Amerika Serikat (AS). ISS telah dipuji atas kerja sama yang melibatkan banyak negara.
Tetapi pejabat Rusia telah mengindikasikan bahwa mereka dapat menarik diri dari ISS pada 2025.
Struktur ISS saat ini sudah menua.
Badan antariksa Rusia, Roscosmos mengatakan perjanjiannya dengan mitra internasional akan habis pada 2024.
Keputusan tentang masa depan ISS kemudian akan dibuat terkait kondisi modul teknisnya yang telah "mencapai akhir masa kerja mereka" dan tentang rencana Rusia membangun stasiun antariksanya sendiri.
"Kita tidak bisa mempertaruhkan nyawa (para kosmonot kita). Kondisi saat ini terkait struktur dan logam yang menjadi tua, dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah menuju malapetaka. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi," ujar Deputi Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov.
“Moskow akan memberikan peringatan yang jujur kepada mitra internasionalnya tentang kepergian kami dari ISS pada 2025," tutur dia.
Muncul sebagai persiapan keputusan itu, Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin memposting video di aplikasi Telegram, menjelaskan, "Modul inti pertama dari stasiun orbital Rusia yang baru sedang dalam pengerjaan, dengan tujuan menyiapkannya untuk diluncurkan pada 2025.”
Rusia baru-baru ini merayakan sejarah kebanggaannya di luar angkasa, menandai peringatan 60 tahun Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang pergi ke orbit.
Selama bertahun-tahun, Rusia memonopoli penerbangan luar angkasa berawak tetapi tahun lalu astronot NASA dibawa ke ISS melalui kapsul SpaceX milik Elon Musk.
Hubungan antara Rusia dan AS serta beberapa negara Eropa juga tegang baru-baru ini.
Duta Besar AS John Sullivan akan kembali ke Washington untuk konsultasi pekan ini, setelah Moskow "merekomendasikan" dia pergi sementara.
Penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan timur Ukraina dan perlakuannya terhadap kritikus terkemuka Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny, telah meningkatkan ketegangan dengan Barat.
“Modul antariksa Rusia, yang sedang dirakit perusahaan Energia, akan menelan biaya sekitar USD5 miliar,” ungkap laporan kantor berita Interfax.
Stasiun Antariksa Internasional (ISS) diluncurkan pada 1998 oleh badan antariksa Rusia dan Amerika Serikat (AS). ISS telah dipuji atas kerja sama yang melibatkan banyak negara.
Tetapi pejabat Rusia telah mengindikasikan bahwa mereka dapat menarik diri dari ISS pada 2025.
Struktur ISS saat ini sudah menua.
Badan antariksa Rusia, Roscosmos mengatakan perjanjiannya dengan mitra internasional akan habis pada 2024.
Baca Juga
Keputusan tentang masa depan ISS kemudian akan dibuat terkait kondisi modul teknisnya yang telah "mencapai akhir masa kerja mereka" dan tentang rencana Rusia membangun stasiun antariksanya sendiri.
"Kita tidak bisa mempertaruhkan nyawa (para kosmonot kita). Kondisi saat ini terkait struktur dan logam yang menjadi tua, dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diubah menuju malapetaka. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi," ujar Deputi Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov.
“Moskow akan memberikan peringatan yang jujur kepada mitra internasionalnya tentang kepergian kami dari ISS pada 2025," tutur dia.
Muncul sebagai persiapan keputusan itu, Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin memposting video di aplikasi Telegram, menjelaskan, "Modul inti pertama dari stasiun orbital Rusia yang baru sedang dalam pengerjaan, dengan tujuan menyiapkannya untuk diluncurkan pada 2025.”
Rusia baru-baru ini merayakan sejarah kebanggaannya di luar angkasa, menandai peringatan 60 tahun Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang pergi ke orbit.
Selama bertahun-tahun, Rusia memonopoli penerbangan luar angkasa berawak tetapi tahun lalu astronot NASA dibawa ke ISS melalui kapsul SpaceX milik Elon Musk.
Hubungan antara Rusia dan AS serta beberapa negara Eropa juga tegang baru-baru ini.
Duta Besar AS John Sullivan akan kembali ke Washington untuk konsultasi pekan ini, setelah Moskow "merekomendasikan" dia pergi sementara.
Penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan timur Ukraina dan perlakuannya terhadap kritikus terkemuka Presiden Vladimir Putin, Alexei Navalny, telah meningkatkan ketegangan dengan Barat.
“Modul antariksa Rusia, yang sedang dirakit perusahaan Energia, akan menelan biaya sekitar USD5 miliar,” ungkap laporan kantor berita Interfax.
(sya)
tulis komentar anda