Usut Asal Usul COVID-19, Tim Ahli WHO Bersiap Sambangi Wuhan
Jum'at, 29 Januari 2021 - 14:59 WIB
"Saya meminta para ilmuwan internasional mendapatkan dukungan, akses & data yang dibutuhkan, dan kesempatan untuk terlibat penuh dengan rekan-rekan China mereka," katanya.
Para ahli WHO meninggalkan karantina selama dua minggu pada hari Kamis kemarin di bawah sorotan media global.
Misi yang sangat terpolitisasi itu telah dilanda penundaan dengan China menolak akses hingga pertengahan Januari, sementara Washington menuntut penyelidikan yang "kuat dan jelas".
China pada Kamis kemarin memperingatkan AS terhadap "campur tangan politik" selama perjalanan yang menurut WHO akan ditambatkan erat pada ilmu di balik bagaimana virus menjangkiti manusia.
Beijing sangat ingin melepaskan diri dari permainan menyalahkan dan sebaliknya melatih perhatian pada penanganan dan pemulihannya dari wabah.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan 4.636 orang telah meninggal di negara itu akibat virus tersebut.
Sebagai perbandingan, lebih dari 400.000 orang Amerika telah meninggal sejauh penyakit itu merenggut populasi dan ekonominya, sementara Inggris mencatat kematian ke-100.000 pada minggu ini.
Para ahli WHO meninggalkan karantina selama dua minggu pada hari Kamis kemarin di bawah sorotan media global.
Misi yang sangat terpolitisasi itu telah dilanda penundaan dengan China menolak akses hingga pertengahan Januari, sementara Washington menuntut penyelidikan yang "kuat dan jelas".
China pada Kamis kemarin memperingatkan AS terhadap "campur tangan politik" selama perjalanan yang menurut WHO akan ditambatkan erat pada ilmu di balik bagaimana virus menjangkiti manusia.
Beijing sangat ingin melepaskan diri dari permainan menyalahkan dan sebaliknya melatih perhatian pada penanganan dan pemulihannya dari wabah.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan 4.636 orang telah meninggal di negara itu akibat virus tersebut.
Sebagai perbandingan, lebih dari 400.000 orang Amerika telah meninggal sejauh penyakit itu merenggut populasi dan ekonominya, sementara Inggris mencatat kematian ke-100.000 pada minggu ini.
(ber)
tulis komentar anda