7.000 Yahudi Ultra-Ortodoks Akan Ikut Berperang di Gaza dan Lebanon

Sabtu, 16 November 2024 - 06:06 WIB
loading...
7.000 Yahudi Ultra-Ortodoks...
Ribuan Yahudi ultra-ortodoks ikut berperang di Gaza dan Lebanon. Foto/X/@EliAfriatISR
A A A
GAZA - Melanggar tabu kontroversial yang sudah berlangsung lama di masyarakat Israel , Tel Aviv mengumumkan pendaftaran bertahap 7.000 orang Yahudi ultra-Ortodoks ke dalam militer, yang akan dimulai akhir pekan ini.

Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Israel, perintah wajib militer akan dikeluarkan secara bertahap, dimulai pada hari Minggu, setelah evaluasi militer.

Menteri Pertahanan, Israel Katz, berencana untuk mengadakan diskusi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari kompromi yang akan membantu mengintegrasikan kaum Yahudi ultra-Ortodoks (Haredim) ke dalam militer, sambil menghormati praktik keagamaan mereka.

Katz menekankan bahwa tentara akan melakukan segala upaya untuk memastikan lingkungan yang mendukung, yang memungkinkan kaum Yahudi religius untuk memenuhi tugas militer mereka sambil mempertahankan gaya hidup religius mereka.

Namun, rincian tentang bagaimana proses ini akan berlangsung masih belum jelas.

Keputusan ini mengikuti putusan Mahkamah Agung Israel pada bulan Juni, yang mengamanatkan penyertaan kaum Yahudi Haredi dalam rancangan nasional, bersama dengan warga negara Israel lainnya.

Baca Juga: Zionis Tak Ingin Punya Pesaing dalam Kepemilikan Senjata Nuklir

Meskipun ada putusan ini, komunitas ultra-Ortodoks secara historis menentang dinas militer, dengan menegaskan bahwa tugas mereka terletak pada mempelajari Taurat untuk melindungi identitas Yahudi rakyat Israel.

Populasi Yahudi Haredi di Israel mencakup sekitar 13 persen dari total populasi negara itu yang berjumlah 9,9 juta jiwa.

Secara historis, mereka dikecualikan dari wajib militer, yang wajib bagi semua warga Israel yang berusia di atas 18 tahun. Pengecualian ini telah memicu perdebatan selama beberapa dekade, dengan para kritikus berpendapat bahwa hal itu merusak prinsip kesetaraan dalam dinas nasional.

Ketegangan regional meningkat karena serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah merenggut nyawa lebih dari 43.700 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak Oktober tahun lalu.

Konflik tersebut juga telah meluas ke Lebanon, dengan Israel melakukan serangan mematikan di seluruh negeri, menandai eskalasi setelah bentrokan lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak perang Gaza dimulai.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
Terungkap! Israel Palsukan...
Terungkap! Israel Palsukan Penemuan Terowongan Hamas untuk Cegah Gencatan Senjata
Menteri Zionis Ini Ancam...
Menteri Zionis Ini Ancam Gulingkan Netanyahu Jika Israel Tak Duduki Gaza
Mahmoud Abbas Minta...
Mahmoud Abbas Minta Hamas Serahkan Gaza dan Senjata kepada Otoritas Palestina, Serta Lepaskan Sandera Israel
7 Fakta Imam Masjidilharam...
7 Fakta Imam Masjidilharam As Sudais, Sosok yang Buat Pernyataan Kontroversial soal Gaza
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai India, Beri Peringatan Tentang Perjanjian Pembagian Air
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer India vs Pakistan, Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Profil Ignatius Suharyo,...
Profil Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta yang Bisa Terpilih Jadi Paus Selanjutnya
Presiden Prabowo Titipkan...
Presiden Prabowo Titipkan Surat Pribadi untuk Pemerintah Vatikan
Pemkot Tangsel Masuk...
Pemkot Tangsel Masuk 10 Besar Kota Berkinerja Terbaik Nasional 2024 dari Kemendagri
Berita Terkini
Pembantaian 26 Turis...
Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir: Korban Ditanya Hal Sensitif soal Agama sebelum Ditembak
1 jam yang lalu
Lagi Asyik Makan di...
Lagi Asyik Makan di Restoran Seoul, Dubes Israel Ketakutan Diteriaki Genosida oleh Aktivis
1 jam yang lalu
Lockheed Martin Janjikan...
Lockheed Martin Janjikan Jet Tempur Siluman F-35 Terbaru Menjadi Ferrari Terbang Rasa F-47
2 jam yang lalu
Di Ambang Perang, Ini...
Di Ambang Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer India dan Pakistan
3 jam yang lalu
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Pesawat India, Pertikaian Memanas karena Kashmir
3 jam yang lalu
Trump Tegur Putin usai...
Trump Tegur Putin usai Rudal Rusia Tewaskan 12 Warga Ukraina: 'Vladimir, Stop!'
4 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved