Inilah 10 Negara Terbaik Pendaur Ulang Sampah
Minggu, 17 Mei 2020 - 11:49 WIB
Di Norwegia pengolahan sampah banyak di berikan kepada masyarakat dan industri sekitar. Masyarakat akan mendapatkan upah ketika bisa mengumpulkan sampah plastik di tempat daur ulang, bahkan mereka juga memberikan kesempatan perusahaan untuk melakukan daur ulang juga.
Pemerintah memberikan pajak yang cukup tinggi terhadap perusahaan-perusahaan yang memproduksi sampah plastik, namun semakin mereka mau untuk mendaur ulang maka semakin kecil pajak yang harus mereka bayar dan jika mereka mendaur ulang lebih dari 95% sampah yang mereka hasilkan maka mereka bisa mendapatkan kesempatan bebas pajak. Cara itu di gunakan agar perusahaan peduli juga dengan sampah yang sudah mereka hasilkan.
6. Swedia
Swedia mengklaim telah mampu mengolah 99% sampah mereka menjadi produk daur ulang. Menurut laman situs informasi resmi Swedia, Sweden.se, Swedia telah mulai melakukan program daur ulang sampah rumah tangga sejak 1975. Di tahun tersebut baru sekitar 38% limbah rumah tangga yang didaur ulang.
Sudah lebih dari 99% sampah rumah tangga di Swedia didaur ulang dengan cara apa pun. Untuk pemasokan sampah, Swedia memiliki stasiun daur ulang yang terletak sekitar 300 meter dari perumahan manapun.
7. Swiss
Pengelolaan limbah sampah di Swiss didasarkan pada prinsip pencemar membayar. Kantong sampah dikenakan pajak dengan biaya bayar per kantong. Sementara tingkat daur ulang untuk limbah padat di kota melebihi 50%.
Meskipun memiliki tingkat daur ulang sampah sebesar 54%, jumlah ini di atas rata-rata negara Eropa (28%), Swiss merupakan salah satu produsen limbah terbesar di Eropa (730 kg limbah per kapita pada 2014). Sampah rumah tangga yang banyak didaur ulang antara lain aluminium kaleng, baterai lama, bola lampu, gelas, kertas, botol PET, tekstil, peralatan listrik dan elektronik, dan lainnya.
Pemerintah memberikan pajak yang cukup tinggi terhadap perusahaan-perusahaan yang memproduksi sampah plastik, namun semakin mereka mau untuk mendaur ulang maka semakin kecil pajak yang harus mereka bayar dan jika mereka mendaur ulang lebih dari 95% sampah yang mereka hasilkan maka mereka bisa mendapatkan kesempatan bebas pajak. Cara itu di gunakan agar perusahaan peduli juga dengan sampah yang sudah mereka hasilkan.
6. Swedia
Swedia mengklaim telah mampu mengolah 99% sampah mereka menjadi produk daur ulang. Menurut laman situs informasi resmi Swedia, Sweden.se, Swedia telah mulai melakukan program daur ulang sampah rumah tangga sejak 1975. Di tahun tersebut baru sekitar 38% limbah rumah tangga yang didaur ulang.
Sudah lebih dari 99% sampah rumah tangga di Swedia didaur ulang dengan cara apa pun. Untuk pemasokan sampah, Swedia memiliki stasiun daur ulang yang terletak sekitar 300 meter dari perumahan manapun.
7. Swiss
Pengelolaan limbah sampah di Swiss didasarkan pada prinsip pencemar membayar. Kantong sampah dikenakan pajak dengan biaya bayar per kantong. Sementara tingkat daur ulang untuk limbah padat di kota melebihi 50%.
Meskipun memiliki tingkat daur ulang sampah sebesar 54%, jumlah ini di atas rata-rata negara Eropa (28%), Swiss merupakan salah satu produsen limbah terbesar di Eropa (730 kg limbah per kapita pada 2014). Sampah rumah tangga yang banyak didaur ulang antara lain aluminium kaleng, baterai lama, bola lampu, gelas, kertas, botol PET, tekstil, peralatan listrik dan elektronik, dan lainnya.
tulis komentar anda