Jejak 10 Pemimpin Dunia ‘Jinakkan’ Lawan Politik
Minggu, 22 November 2020 - 06:29 WIB
BANYAK cara dilakukan seorang pemimpin di sebuah negara untuk mengalahkan lawan politiknya. Cara-
cara itu ada yang demokratis dan moderat tetapi ada juga melalui cara-cara represif yang dalam konteks tertentu bisa diartikan sebagai bentuk pembungkaman terhadap lawan politik ataupun para pengkritik.
Salah satu cara mengalahkan lawan politik adalah dengan memenjarakan lawan politik. Berikut sejumlah pemimpin dunia yang ‘menjinakkan’ lawan politik atau pengkritiknya.
1. Presiden Rusia Vladimir Putin (Mei 2000-sekarang)
Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Mikhail Kodorkovsky (eks taipan minyak dan pendukung Oposisi)
Kodorkovsky adalah salah satu orang terkaya Rusia sebelum dirinya dipenjara selama lebih dari 10 tahun atas tuduhan penggelapan pajak dan penipuan, yang menurutnya bermotif politik. Kodorkovsky mendukung oposisi liberal terhadap Putin dan menerbitkan surat kabar Moskovskiye Novosti, dengan seorang jurnalis terkenal yang mengkritik staf Putin. (Baca: Strategi Tipu Muslihat yang Berhasil Memenangkan 8 Peperangan Besar)
Pejabat AS menuduh Putin menyalahgunakan sistem hukum melalui "penuntutan selektif" terhadap individu-individu seperti Kodorkovsky. Putin memaafkan Kodorkovsky pada Desember 2013, sebuah langkah yang oleh pemimpin oposisi dianggap sebagai aksi publisitas yang mungkin dilakukan menjelang Olimpiade Musim Dingin Sochi.
2. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei (Presiden periode 1981-1989)
cara itu ada yang demokratis dan moderat tetapi ada juga melalui cara-cara represif yang dalam konteks tertentu bisa diartikan sebagai bentuk pembungkaman terhadap lawan politik ataupun para pengkritik.
Salah satu cara mengalahkan lawan politik adalah dengan memenjarakan lawan politik. Berikut sejumlah pemimpin dunia yang ‘menjinakkan’ lawan politik atau pengkritiknya.
1. Presiden Rusia Vladimir Putin (Mei 2000-sekarang)
Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Mikhail Kodorkovsky (eks taipan minyak dan pendukung Oposisi)
Kodorkovsky adalah salah satu orang terkaya Rusia sebelum dirinya dipenjara selama lebih dari 10 tahun atas tuduhan penggelapan pajak dan penipuan, yang menurutnya bermotif politik. Kodorkovsky mendukung oposisi liberal terhadap Putin dan menerbitkan surat kabar Moskovskiye Novosti, dengan seorang jurnalis terkenal yang mengkritik staf Putin. (Baca: Strategi Tipu Muslihat yang Berhasil Memenangkan 8 Peperangan Besar)
Pejabat AS menuduh Putin menyalahgunakan sistem hukum melalui "penuntutan selektif" terhadap individu-individu seperti Kodorkovsky. Putin memaafkan Kodorkovsky pada Desember 2013, sebuah langkah yang oleh pemimpin oposisi dianggap sebagai aksi publisitas yang mungkin dilakukan menjelang Olimpiade Musim Dingin Sochi.
2. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei (Presiden periode 1981-1989)
tulis komentar anda