Jejak 10 Pemimpin Dunia ‘Jinakkan’ Lawan Politik

Minggu, 22 November 2020 - 06:29 WIB
Menteri Informasi Mugabe mengklaim bahwa para pengunjuk rasa telah menyerang polisi, klaim yang dibantah Tsvangirai. Para aktivis awalnya muncul di pengadilan, tetapi kemudian dibebaskan tanpa dituntut ketika jaksa penuntut tidak hadir. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengutuk keras penangkapan dan kebrutalan tersebut.

6. Presiden Ukraina Viktor Yanukovych (Februari 2010-Februari 2014)



Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Yulia Tyoshenko (mantan PM Ukraina dan calon presiden) Menurut New York Times, "perubahan ekstrim" Yanukovych secara luas dianggap telah membantunya terpilih sebagai presiden di Ukraina pada Februari 2010. Pada Oktober 2011, lawan Yanukovych dalam pemilihan itu, Yulia Tyoshenko, dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara atas tuduhan "penyalahgunaan kekuasaan" terkait dengan negosiasi dengan Rusia pada 2009 mengenai harga gas alam ketika ia menjadi perdana menteri.

Amerika Serikat, Uni Eropa, Human Rights Watch, dan Amnesty International semuanya menyerukan pembebasan Yulia, mengutuk kasus itu karena bermotif politik. Tyoshenko dibebaskan setelah tiga tahun karena Mahkamah Agung Ukraina dan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menemukan bahwa sebenarnya tidak ada kejahatan yang dilakukan.

7. Diktator Panama Manuel Noriega (1983-1989)



Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Sekitar 100 tahanan politik dikirim ke penjara pulau terpencil selama enam tahun pemerintahannya.

Lebih dari seminggu setelah AS menggulingkan kediktatoran Noriega di Panama pada 1989, sebanyak 100 tentara tempur menyelamatkan hampir 100 tahanan politik yang ditempatkan di kamp kerja paksa di pulau Coiba. Di antara mereka ada lusinan petugas yang ditangkap setelah percobaan kudeta beberapa bulan sebelumnya.

Bercampur dengan ratusan "penjahat biasa" yang menjalani hukuman karena pembunuhan dan pemerkosaan, tahanan politik Noriega mengalami kondisi mengerikan: sel penuh tinja, membakar beras untuk makanan, air minum yang terkontaminasi, dan satu sel khusus yang dimaksudkan untuk menampung semua kaum homoseksual di pulau itu. (Baca juga: 9 Pemimpin Militer Paling Berdarah Sepanjang Masa)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More