Strategi Tipu Muslihat yang Berhasil Memenangkan 8 Peperangan Besar
loading...
A
A
A
AHLI strategi perang asal China, Sun Tzu pernah mengatakan "Semua peperangan didasarkan pada tipu daya". Pernyataan Sun Tzu tersebut ternyata banyak menginspirasi strategi peperangan dengan cara mengakali lawan untuk memberikan keunggulan di medan perang. (Baca juga: Panglima Perang Legendaris Dunia, Pangeran Diponegoro Salah Satunya)
Dari disinformasi dasar hingga tipu muslihat yang direncanakan dengan cermat, serangkaian taktik cerdas telah digunakan beberapa pemimpin militer dunia dalam gelanggang peperangan. Dan terbukti dalam banyak pertempuran, strategi tipu muslihat tersebut berhasil. (Baca juga: 7 Perang Terbesar di Dunia)
1. D-Day
Pada 6 Juni 1944, pasukan Sekutu meluncurkan "Operation Overlord", invasi amfibi terbesar dalam sejarah (D-Day). Serangan ini melibatkan lebih dari 156.000 pasukan Amerika, Inggris dan Kanada, 6.939 kapal dan kapal pendarat, 2.395 pesawat bertenaga, dan 867 pesawat yang mengirimkan pasukan udara.
Jerman telah mengantisipasi serangan itu dan menghabiskan tiga tahun membangun "Tembok Atlantik" - pertahanan pantai sepanjang 2.000 mil yang dibentengi dengan ranjau darat, bunker beton, dan tempat meriam. Sekutu menyusun rencana yang rumit untuk mengelabui tentara Nazi. Strategi tipu muslihat Sekutu memiliki tujuan agar Hitler mengira serangan akan terjadi di Pas-de-Calais, garis pantai Prancis terdekat ke Inggris padahal kenyataannya tidak. (Lihat foto: Aerobatic Red Arrows Memperingati D-Day)
Di bawah Panglima Tertinggi Sekutu, Jenderal Dwight D. Eisenhower, pantai Normandia akhirnya dikuasai sepanjang bentangan 80 mil. Strategi penipuan itu membuat Jerman mempertahankan kekuatan yang cukup besar di Pas de Calais sehingga memungkinkan Sekutu menyapu Prancis sebelum serangan terakhir ke Berlin.
2. Operasi Mincemeat (Daging cincang)
Operasi Mincemeat (Daging Cincang) ialah operasi yang dilakukan Sekutu, utamanya Inggris saat melawan Nazi Jerman. Tujuannya untuk mengelabui Wehrmacht (Militer Nazi Jerman) agar mengira sekutu akan mendarat di Yunani dan Pulau Sardinia bukan di Sisilia.
Waktu itu saat Perang Dunia II tahun 1943 sekutu hendak menyerang Pulau Sisilia, Italia. Tapi dinas rahasia Nazi Jerman, Abwehr sudah mengetahu rencana itu. Maka Inggris memerintahkan dinas rahasia MI5 untuk melakukan penipuan informasi kepada Abwehr. Dibuatlah rancangan Operasi Mincemeat pada April 1943. (Baca juga: 9 Pemimpin Militer Paling 'Berdarah' Sepanjang Sejarah)
Operasi Mincemeat membantu meyakinkan komando tertinggi Jerman bahwa Sekutu merencanakan menyerang Yunani dan Sardinia pada 1943, bukan Sisilia. Hal ini dilakukan dengan membiarkan Jerman mendapatkan, tanpa sengaja, dokumen rahasia tentang rencana penyerangan sekutu. Dokumen tersebut melekat pada mayat di pantai UmbrĂa, Spanyol yang memang sudah diskenariokan pihak Inggris.
3. Tenggelamnya UB-4
Menyamarkan seluruh kapal dan awaknya merupakan strategi penipuan licik yang sangat baru selama Perang Dunia I. Adalah U-Boot, sebutan untuk kapal selam modern Jerman yang menjadi lawan mematikan bagi kapal-kapal sekutu selama Perang Dunia I dan II. Pada awal Perang Dunia I,"Ancaman Kapal Selam" Jerman ini sangat ditakuti. Namun demikian, pihak sekutu dalam hal ini Angkatan Laut Inggris tak kehabisan akal untuk melawannya.
Dikenal sebagai Q-ship (“Q” mengacu pada pangkalan utama kapal di Queenstown, Irlandia), strategi tipu daya digunakan Inggris dengan menyembunyikan persenjataan berat di kapal. Mulai dari kapal dagang hingga kapal penangkap ikan. Tipuan itu dirancang untuk memikat kapal selam Jerman agar muncul dari jarak dekat.
Dari disinformasi dasar hingga tipu muslihat yang direncanakan dengan cermat, serangkaian taktik cerdas telah digunakan beberapa pemimpin militer dunia dalam gelanggang peperangan. Dan terbukti dalam banyak pertempuran, strategi tipu muslihat tersebut berhasil. (Baca juga: 7 Perang Terbesar di Dunia)
1. D-Day
Pada 6 Juni 1944, pasukan Sekutu meluncurkan "Operation Overlord", invasi amfibi terbesar dalam sejarah (D-Day). Serangan ini melibatkan lebih dari 156.000 pasukan Amerika, Inggris dan Kanada, 6.939 kapal dan kapal pendarat, 2.395 pesawat bertenaga, dan 867 pesawat yang mengirimkan pasukan udara.
Jerman telah mengantisipasi serangan itu dan menghabiskan tiga tahun membangun "Tembok Atlantik" - pertahanan pantai sepanjang 2.000 mil yang dibentengi dengan ranjau darat, bunker beton, dan tempat meriam. Sekutu menyusun rencana yang rumit untuk mengelabui tentara Nazi. Strategi tipu muslihat Sekutu memiliki tujuan agar Hitler mengira serangan akan terjadi di Pas-de-Calais, garis pantai Prancis terdekat ke Inggris padahal kenyataannya tidak. (Lihat foto: Aerobatic Red Arrows Memperingati D-Day)
Di bawah Panglima Tertinggi Sekutu, Jenderal Dwight D. Eisenhower, pantai Normandia akhirnya dikuasai sepanjang bentangan 80 mil. Strategi penipuan itu membuat Jerman mempertahankan kekuatan yang cukup besar di Pas de Calais sehingga memungkinkan Sekutu menyapu Prancis sebelum serangan terakhir ke Berlin.
2. Operasi Mincemeat (Daging cincang)
Operasi Mincemeat (Daging Cincang) ialah operasi yang dilakukan Sekutu, utamanya Inggris saat melawan Nazi Jerman. Tujuannya untuk mengelabui Wehrmacht (Militer Nazi Jerman) agar mengira sekutu akan mendarat di Yunani dan Pulau Sardinia bukan di Sisilia.
Waktu itu saat Perang Dunia II tahun 1943 sekutu hendak menyerang Pulau Sisilia, Italia. Tapi dinas rahasia Nazi Jerman, Abwehr sudah mengetahu rencana itu. Maka Inggris memerintahkan dinas rahasia MI5 untuk melakukan penipuan informasi kepada Abwehr. Dibuatlah rancangan Operasi Mincemeat pada April 1943. (Baca juga: 9 Pemimpin Militer Paling 'Berdarah' Sepanjang Sejarah)
Operasi Mincemeat membantu meyakinkan komando tertinggi Jerman bahwa Sekutu merencanakan menyerang Yunani dan Sardinia pada 1943, bukan Sisilia. Hal ini dilakukan dengan membiarkan Jerman mendapatkan, tanpa sengaja, dokumen rahasia tentang rencana penyerangan sekutu. Dokumen tersebut melekat pada mayat di pantai UmbrĂa, Spanyol yang memang sudah diskenariokan pihak Inggris.
3. Tenggelamnya UB-4
Menyamarkan seluruh kapal dan awaknya merupakan strategi penipuan licik yang sangat baru selama Perang Dunia I. Adalah U-Boot, sebutan untuk kapal selam modern Jerman yang menjadi lawan mematikan bagi kapal-kapal sekutu selama Perang Dunia I dan II. Pada awal Perang Dunia I,"Ancaman Kapal Selam" Jerman ini sangat ditakuti. Namun demikian, pihak sekutu dalam hal ini Angkatan Laut Inggris tak kehabisan akal untuk melawannya.
Dikenal sebagai Q-ship (“Q” mengacu pada pangkalan utama kapal di Queenstown, Irlandia), strategi tipu daya digunakan Inggris dengan menyembunyikan persenjataan berat di kapal. Mulai dari kapal dagang hingga kapal penangkap ikan. Tipuan itu dirancang untuk memikat kapal selam Jerman agar muncul dari jarak dekat.