Inggris Akan Karantina Pelancong yang Datang Selama 14 Hari

Minggu, 10 Mei 2020 - 00:01 WIB
Seorang pria berjalan di bandara Gatwick yang sepi di Gatwick, Inggris, 5 Mei. Foto/REUTERS/Hannah McKay
LONDON - Inggris akan menerapkan masa karantina 14 hari untuk hampir semua orang yang datang ke negara itu demi menghindari gelombang kedua pandemi virus corona.

Rencana itu diungkapkan dalam laporan harian The Times pada Sabtu (9/5). Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson akan menjelaskan dalam pidatonya bahwa para penumpang yang tiba di bandara dan pelabuhan, termasuk warga Inggris yang kembali dari luar negeri, harus melakukan isolasi mandiri selama dua pekan.

Menurut laporan itu, sesuai kebijakan yang diperkirakan berlaku pada awal Juni, para pelancong harus memberikan alamat tempat mereka akan melakukan isolasi mandiri saat tiba.

“Langkah ini akan membantu melindungi publik Inggris dan mengurangi penyebaran virus saat kita bergerak ke tahap selanjutnya respon kita,” ungkap sumber pemerintah pada The Times.



Korban meninggal dunia di Inggris bertambah menjadi 31.241 pada Jumat (8/5).

Downing Street menolak berkomentar tentang laporan The Times. Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan, “Kami tidak mengomentari bocoran.”

Johnson akan mengumumkan pada Minggu (10/5) tentang langkah selanjutnya untuk mengatasi virus corona setelah review oleh para menteri tentang langkah saat ini.

Menteri Lingkungan Inggris George Eustice menyatakan Johnson tidak akan mengumumkan perubahan dramatis apapun terkait lockdown Inggris.

Para operator bandara Inggris khawatir kebijakan karantina akan menambah parah dampak pandemi pada industri penerbangan karena membuat orang enggan bepergian saat lockdown dicabut.

“Karantina tidak hanya akan berdampak merusak industri penerbangan Inggris, tapi juga pada ekonomi lebih luas,” papar Karen Dee, Chief Executive Officer Airport Operators Association. (Baca Juga: Netanyahu: Gelombang Kedua Wabah COVID-19 Bisa Lenyapkan Umat Manusia)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More