Dikenal Keras Melawan Israel, Pemimpin Muslim Skotlandia Ditekan Mundur

Senin, 29 April 2024 - 15:55 WIB
loading...
Dikenal Keras Melawan Israel, Pemimpin Muslim Skotlandia Ditekan Mundur
Humza Yousaf ditekan untuk mengundurkan diri. Foto/AP
A A A
DUBLIN - Humza Yousaf sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri sebagai menteri pertama Skotlandia daripada menghadapi dua mosi tidak percaya. Demikian dilaporkan BBC. Namun, isu mundur itu bukan karena isu Palestina atau pun Israel.

Sebuah sumber yang dekat dengan Yousaf mengatakan bahwa pengunduran diri kini menjadi sebuah pilihan namun keputusan akhir belum diambil.

“Jam terus berjalan,” kata sumber itu kepada BBC pada Minggu malam.

Yousaf menghadapi perjuangan untuk bertahan sebagai menteri pertama setelah tiba-tiba mengakhiri perjanjian pembagian kekuasaan SNP dengan Partai Hijau Skotlandia pada Kamis lalu.

Dia diketahui telah mengesampingkan kesepakatan dengan partai Alba yang dipimpin Alex Salmond, dan prospeknya untuk bertahan dari mosi tidak percaya terhadap kepemimpinannya kini bergantung pada Partai Hijau Skotlandia.

Dia membutuhkan dukungan dari setidaknya satu anggota oposisi di Holyrood untuk bertahan dalam pemungutan suara, yang dapat dilakukan paling cepat pada hari Rabu.

Biro parlemen, yang terdiri dari ketua dan MSP dari partai-partai utama, akan memutuskan minggu ini kapan pemungutan suara akan dilakukan dan biasanya memberikan pemberitahuan dua hari sebelumnya.

Mengabaikan perjanjian dengan Partai Hijau, yang dikenal sebagai Perjanjian Bute House, memicu reaksi marah dari mantan mitra pemerintahannya.

Dia sekarang menghadapi dua mosi tidak percaya minggu ini, satu diajukan oleh Partai Konservatif Skotlandia dalam kepemimpinannya sendiri sebagai menteri pertama dan satu lagi dari Partai Buruh Skotlandia yang akan memaksa seluruh pemerintahannya untuk mengundurkan diri.

Partai Hijau dijadwalkan bertemu pada Senin malam, namun berulang kali mengesampingkan dukungan terhadap Trump dalam pemungutan suara pribadi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1034 seconds (0.1#10.140)