Pompeo Klaim Miliki Bukti Covid-19 dari Wuhan, China: Dia Bohong
Rabu, 06 Mei 2020 - 20:34 WIB
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China mengatakan, klaim Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo bahwa dia memiliki bukti Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan adalah bohong belaka. Beijing menyebut, Pompeo sama sekali tidak memiliki bukti tersebut.
"Saya pikir masalah ini harus diserahkan kepada ilmuwan dan profesional medis, dan bukan politisi yang berbohong demi tujuan politik domestik mereka sendiri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
"Pompeo berulang kali berbicara, tetapi dia tidak bisa memberikan bukti. Bagaimana dia bisa? Karena dia tidak punya," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu (6/5/2020).
Sebagian besar ilmuwan percaya virus baru itu meloncat dari hewan ke manusia, dengan kecurigaan pasar itu berasal dari sebuah pasar di Wuhan yang menjual satwa liar.
Hua kemudian mengatakan, serangan-serangan verbal yang dilancarkan oleh AS terhadap China tidak lain adalah upaya Washington untuk mengalihkan perhatian dari buruknya mereka menangani Covid-19.
"Kami mendesak AS untuk berhenti, mengalihkan fokus ke China. Mereka harus menangani urusan dalam negerinya dengan benar terlebih dahulu. Yang paling penting sekarang adalah mengendalikan penyebaran pandemi domestik AS dan memikirkan cara-cara untuk menyelamatkan jiwa," tukasnya.
"Saya pikir masalah ini harus diserahkan kepada ilmuwan dan profesional medis, dan bukan politisi yang berbohong demi tujuan politik domestik mereka sendiri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
"Pompeo berulang kali berbicara, tetapi dia tidak bisa memberikan bukti. Bagaimana dia bisa? Karena dia tidak punya," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu (6/5/2020).
Sebagian besar ilmuwan percaya virus baru itu meloncat dari hewan ke manusia, dengan kecurigaan pasar itu berasal dari sebuah pasar di Wuhan yang menjual satwa liar.
Hua kemudian mengatakan, serangan-serangan verbal yang dilancarkan oleh AS terhadap China tidak lain adalah upaya Washington untuk mengalihkan perhatian dari buruknya mereka menangani Covid-19.
"Kami mendesak AS untuk berhenti, mengalihkan fokus ke China. Mereka harus menangani urusan dalam negerinya dengan benar terlebih dahulu. Yang paling penting sekarang adalah mengendalikan penyebaran pandemi domestik AS dan memikirkan cara-cara untuk menyelamatkan jiwa," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda