Para Pembangkang Arab Saudi Dirikan Partai Oposisi Melawan Raja Salman

Jum'at, 25 September 2020 - 00:29 WIB
Kantor komunikasi pemerintah Arab Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan. Otoritas Saudi telah berulang kali membantah tuduhan kelompok HAM bahwa mereka melakukan pelanggaran. (Baca juga: Raja Salman: Hizbullah Telah Menghancurkan Lebanon, Harus Dilucuti )

Raja Salman, yang menjalani operasi pengangkatan kantung empedu pada Juli, telah mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab kepadaa MBS; putra dan pewaris takhtanya. MBS menjadi putra mahkota dalam kudeta istana tahun 2017 dan kekuatan konsolidasi.

MBS awalnya dipuji di dalam dan luar negeri karena reformasi yang berani untuk membuka kerajaan dan mendiversifikasi ekonominya, tetapi citranya di Barat ternoda oleh pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun 2018 di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Pengadilan Saudi telah memenjarakan delapan orang antara tujuh dan 20 tahun atas pembunuhan tersebut. Pejabat Saudi membantah bahwa MBS berperan dalam pembunuhan itu, tetapi pada September 2019 dia menunjukkan beberapa pertanggungjawaban pribadi, dengan mengatakan "itu terjadi di bawah pengawasan saya."

Reformasi yang dia perkenalkan telah disertai dengan penahanan ulama, aktivis, dan intelektual, "pembersihan" rahasia terhadap bangsawan dan orang terkemuka lainnya dengan tuduhan korupsi.

"Pengumuman ini datang pada saat ruang lingkup politik telah diblokir ke segala arah," bunyi pernyataan partai oposisi.

"Pemerintah terus-menerus melakukan kekerasan dan penindasan, dengan peningkatan jumlah penangkapan dan pembunuhan politik, kebijakan yang semakin agresif terhadap negara bagian, penghilangan paksa dan orang-orang yang didorong untuk meninggalkan negara itu," imbuh partainya para pembangkang tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More