Raja Salman: Hizbullah Telah Menghancurkan Lebanon, Harus Dilucuti
loading...
A
A
A
RIYADH - Hegemoni kelompok Hizbullah atas Lebanon telah menghancurkan konstitusi dan lembagar negara. Satu-satunya cara untuk keluar dari situasi ini adalah dengan melucuti senjata kelompok yang didukung Iran itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz.(Baca juga: AS Tegaskan Tolak Keterlibatan Hizbullah di Pemerintahan Lebanon )
Raja Salman mengatakan bencana ledakan pada 4 Agustus di Beirut adalah hasil dari hegemoni Hizbullah, organisasi teroris yang berafiliasi dengan Iran.
Ia menambahkan bahwa Arab Saudi mendukung rakyat Lebanon yang mengalami bencana kemanusiaan karena kontrol Hizbullah atas proses pengambilan keputusan di Lebanon dengan kekuatan senjata.
"Hal ini telah melumpuhkan institusi negara dan satu-satunya cara bagi Lebanon untuk mencapai keamanan, stabilitas dan kemakmuran adalah dengan melucuti organisasi teroris ini," kata Raja Saudi seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis (24/9/2020).
Raja Salman juga mengkritik Iran karena menolak peluang untuk perdamaian. Dia mengatakan Teheran berkali-kali menggunakan jaringan terorisnya untuk mengintensifkan kegiatan ekspansionisnya dan mengguncang beberapa negara di kawasan itu, termasuk Arab Saudi, Yaman dan Lebanon.
"Kerajaan (Arab Saudi) tidak akan ragu-ragu untuk mempertahankan keamanan nasionalnya, juga tidak akan meninggalkan saudara-saudaranya di Yaman sampai mereka mendapatkan kembali kedaulatan dan kemerdekaan penuh dari hegemoni Iran," ujar Raja Salman.
Sedangkan untuk konflik Arab-Israel, Raja Salman menyuarakan dukungan Arab Saudi atas segala upaya untuk memajukan proses perdamaian. (Baca juga: Raja Salman kepada Trump: Saudi Bersedia Capai Solusi Permanen untuk Palestina )“Perdamaian di Timur Tengah adalah pilihan strategis kami,” ucapnya.
"Solusi yang adil harus dicapai di mana rakyat Palestina memiliki negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," tegas Raja Salman.
Meski demikian, kata Raja Salman, Arab Saudi mendukung upaya pemerintahan Trump untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah dan membawa kembali Palestina dan Israel ke meja perundingan.(Baca juga: Israel Ucapkan Selamat Hari Nasional Ke-90 Arab Saudi )
Hal tersebut diungkapkan oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz.(Baca juga: AS Tegaskan Tolak Keterlibatan Hizbullah di Pemerintahan Lebanon )
Raja Salman mengatakan bencana ledakan pada 4 Agustus di Beirut adalah hasil dari hegemoni Hizbullah, organisasi teroris yang berafiliasi dengan Iran.
Ia menambahkan bahwa Arab Saudi mendukung rakyat Lebanon yang mengalami bencana kemanusiaan karena kontrol Hizbullah atas proses pengambilan keputusan di Lebanon dengan kekuatan senjata.
"Hal ini telah melumpuhkan institusi negara dan satu-satunya cara bagi Lebanon untuk mencapai keamanan, stabilitas dan kemakmuran adalah dengan melucuti organisasi teroris ini," kata Raja Saudi seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis (24/9/2020).
Raja Salman juga mengkritik Iran karena menolak peluang untuk perdamaian. Dia mengatakan Teheran berkali-kali menggunakan jaringan terorisnya untuk mengintensifkan kegiatan ekspansionisnya dan mengguncang beberapa negara di kawasan itu, termasuk Arab Saudi, Yaman dan Lebanon.
"Kerajaan (Arab Saudi) tidak akan ragu-ragu untuk mempertahankan keamanan nasionalnya, juga tidak akan meninggalkan saudara-saudaranya di Yaman sampai mereka mendapatkan kembali kedaulatan dan kemerdekaan penuh dari hegemoni Iran," ujar Raja Salman.
Sedangkan untuk konflik Arab-Israel, Raja Salman menyuarakan dukungan Arab Saudi atas segala upaya untuk memajukan proses perdamaian. (Baca juga: Raja Salman kepada Trump: Saudi Bersedia Capai Solusi Permanen untuk Palestina )“Perdamaian di Timur Tengah adalah pilihan strategis kami,” ucapnya.
"Solusi yang adil harus dicapai di mana rakyat Palestina memiliki negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," tegas Raja Salman.
Meski demikian, kata Raja Salman, Arab Saudi mendukung upaya pemerintahan Trump untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah dan membawa kembali Palestina dan Israel ke meja perundingan.(Baca juga: Israel Ucapkan Selamat Hari Nasional Ke-90 Arab Saudi )
(ber)