Navalny Minta Rusia Kembalikan Bajunya untuk Investigasi Novichok

Selasa, 22 September 2020 - 03:03 WIB
Pengkritik Kremlin Alexei Navalny. Foto/uk.sport.yahoo.com
BERLIN - Pengkritik Kremlin Alexei Navalny meminta Rusia mengembalikan bajunya yang dipakai saat dia jatuh koma bulan lalu. Dia menuduh Moskow menahan barang bukti penting dalam kasusnya.

Pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin itu menyatakan bajunya diambil darinya sebelum dia terbang ke Jerman untuk perawatan dari Siberia setelah dia sakit keras dalam penerbangan domestik.

Berlin menyatakan tes di Jerman, Prancis dan Swedia menyatakan Navalny diracun dengan agen saraf Novichok dan Barat meminta penjelasan dari Rusia .



Moskow mengaku belum melihat bukti kejahatan dan menolak membuka investigasi dalam kasus itu hingga sekarang. Rusia hanya membuka penyelidikan pra-investigasi. Kremlin menolak keterlibatan pihak lain.

“Sebelum mereka mengizinkan saya dibawa ke Jerman, mereka melepas semua baju saya dan membuat saya sepenuhnya telanjang,” tulis Navalny di websitenya saat dia pulih di rumah sakit Jerman.

“Mempertimbangkan Novichok ditemukan di badan saya dan infeksi itu melalui kontak sangat dimungkinkan, baju saya adalah bukti sangat penting,” kata dia.

“Saya meminta baju saya dengan hati-hati dibungkus kantung plastik dan dikembalikan pada saya,” papar dia.

“Baju Navalny telah dibawa para investigator dan tidak lagi ada di rumah sakit di Omsk, Siberia, tempat dia awalnya dirawat di rumah sakit,” ungkap pejabat lokal kementerian kesehatan pada kantor berita RIA.

Rusia menyatakan perlu melihat lebih banyak bukti sebelum investigasi kriminal resmi dibuka dan meminta Jerman menyerahkan data medis Navalny sehingga dapat diperiksa lagi.

“20 hari penyelidikan ‘pra-investigasi’ digunakan untuk menyembunyikan bukti penting ini,” ungkap Navalny.

Anggota tim Navalny, Ivan Zhdanov, menyatakan polisi transportasi Rusia telah memanggil juru bicara Navalny dan anggota tim lain untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan pra-investigasi. (Baca Juga: Iran: Penerapan Kembali Sanksi PBB Hanya Ada di Imajinasi Pompeo)

Zhdanov menyatakan mereka tidak akan datang karena 30 hari batas waktu bagi polisi untuk memutuskan membuka kasus kriminal telah terlampaui. (Baca Infografis: Mampukah S-400 Milik China Rontokkan Rudal-Rudal AS di Taiwan?)

Kepolisian transportasi Rusia menyatakan penyelidikan masih berlangsung dan mereka menginterogasi 200 orang dan berencana melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mereka juga mengirim permintaan bantuan hukum pada Jerman, Prancis dan Swedia. (Lihat Video: Keluarga Dikucilkan, Pasien Covid-19 di Mandailing Natal Curhat di Medsos)
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More