10 Komandan Militer Terburuk dengan Kekalahan Memalukan

Senin, 21 September 2020 - 06:30 WIB
Saat pasukan Jenderal Lee bergerak ke utara menuju Maryland, pasukan McClellan mencegatnya dan terlibat dalam Pertempuran Antietam pada 17 September 1862. Lagi-lagi pergerakan McClellan dianggap kurang cepat hingga tidak berhasil mengalahkan pasukan Jenderal Lee. Akibatnya Lincoln menariknya dari kesatuan pada bulan November 1862.

8. Maurice Gamelin



Maurice Gustave Gamelin adalah jenderal Angkatan Darat Prancis. Gamelin dikenal karena komando gagalnya (sampai 17 Mei 1940) dari militer Prancis saat Pertempuran Prancis (10 Mei–22 Juni 1940) pada Perang Dunia II dan pendiriannya terhadap nilai-nilai republikan.

Gamelin adalah pendukung kuat dari strategi pertahanan berdasarkan Garis Maginot. Dan sebagai komandan pasukan Sekutu di Barat ketika Perang Dunia II meletus, dia tidak melakukan tindakan ofensif. (Baca juga: Kesalahan Konyol yang Mengubah Sejarah Dunia)

Gamelin dikejutkan oleh serangan Jerman melalui Ardennes yang memotong front Sekutu menjadi dua pada Mei 1940. Dia diberhentikan dari posisinya pada 19 Mei dan kemudian diadili pada 1943 serta ditahan di Jerman sampai akhir perang.

9. Arthur Percival



Percival adalah perwira angkatan Darat Inggris Raya yang dikenal sebagai komandan pasukan persemakmuran di Malaya-Britania (kini Malaysia dan Singapura) yang dikalahkan Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang menaklukkan Malaya pada Februari 1942 setelah berakhirnya Pertempuran Singapura.

Kekalahan pasukan Britania pimpinan Percival kepada pasukan Jepang yang lebih kecil merupakan kekalahan paling parah dalam sejarah militer Inggris Raya. Kekalahan itu menjatuhkan citra dan gengsi Britania di Asia yang tidak lagi melihat Britania sebagai bangsa yang tak terkalahkan. (Baca juga: Laut Jawa, Kekalahan Telak Sekutu hingga Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More